Bisnis.com, NUSA DUA—Dua kerja sama regional yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan Trans-Pacific Partnership (TPP) dipastikan tidak akan saling merugikan negara anggotanya.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan adanya paket kesepakatan regional atau bilateral yang sudah dilakukan bermacam kubu ekonomi termasuk di Asia Pasifik merupakan pembentukan building block yang sangat komplimenter dan menopang sistem perdagangan multilateral.
“Terdapat overlap antara negara yang ikut serta dalam TPP dan RCEP yang merupakan ekonomi anggota APEC. Jadi, sulit untuk berpikir bahwa negara manapun yang ada di TPP itu merugikan RCEP atau sebaliknya,” kata Gita dalam jumpa pers, Selasa (8/10/2013).
Dia menjelaskan nilai GDP keseluruhan APEC sebesar 55%-60% dari ekonomi dunia atau kurang lebih US$38 triliun. Adapun, TPP skala ekonominya US$25 trilun-US$28 triliun, sedangkan RCEP sebesar US$20 triliun.
Gita menuturkan negara Asean yang ikut dalam TPP antara lain Vietnam, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. Kesemuanya merupakan ekonomi anggota APEC.
TPP diprakarsai oleh 12 ekonomi anggota APEC, sedangkan RCEP diprakarsai 10 negara Asean yang bukan ekonomi APEC dan enam negara lain.