Bisnis.com, JAKARTA—Isu paket kecil yang memberi sinyal positif kepada dunia tentang semangat multilateralisme pada Forum APEC menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Senin (7/10/2013).
Selain itu, soal spekulasi mengendurnya upaya renegosiasi harga gas LNG Tangguh ke Provinsi Fujian dan isu prediksi Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6% yang dinilai terlalu optimistis.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Paket Kecil Jadi Bahan WTO
Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik akan melahirkan paket kecil yang memberi sinyal positif kepada dunia tentang semangat multilateralisme. Paket itu sekaligus jadi bahan Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan Dunia di Bali, Desember 2013 (KOMPAS).
Nego Ulang Harga Gas Tangguh Mundur
Kedatangan Presiden Xi Jinping bersama 21 investor China beberapa hari lalu menimbulkan spekulasi. Ada imbal balik dalam komitmen investasi senilai US$28,2 miliar dari penguasa asal Tingkok itu. Salah satunya, upaya renegosiasi harga gas LNG Tangguh ke Provinsi Fujian, China Mengendur (KONTAN).
Sulit Mencapai 6% pada 2014
Sejumlah pengamat, akademisi dan pengusaha menilai prediksi Bank Indonesia (BI) terhadap pertumbuhan ekonomi 2014 sebesar 6% terlalu optimistis di tengah situasi tahun politik. Sementara Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan 5,3%, lebih rendah dari tahun ini yang diperkirakan mencapai 5,6% (NERACA).
CPO Masuk Produk Ramah Lingkungan
APEC Summit 2013 memberikan banyak hasil positif kepada Indonesia. Selain sawit dan tiga produk agrobisnis dan kehutanan—karet, beras, dan rotan—yang masuk daftar produk ramah lingkungan, para pemodal menyatakan niat untuk berinvestasi di Indonesia. Indonesia kini mendapat citra positif di mata dunia (INVESTOR DAILY).