Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2013 dan 2014 untuk China dan sebagian besar negara berkembang di Asia Timur, Senin (7/10/2013)/
Hal itu menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia itu serta penurunan harga komoditas yang lebih lemah yang telah menghancurkan ekspor dan investasi di negara-negara seperti Indonesia.
"Pertumbuhan Asia Timur berkembang pada kecepatan yang lebih lambat seperti China bergeser dari ekonomi berorientasi ekspor dan berfokus pada permintaan domestik," kata Bank Dunia dalam laporan terakhir Asia Pasifik Timur.
"Pertumbuhan di negara-negara berpendapatan menengah yang lebih besar termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand juga mengalami perlambatan dalam investasi yang lebih rendah, harga komoditas global yang lebih rendah dan pertumbuhan yang lebih rendah dari perkiraan ekspor," tambahnya.
Bank yang berbasis di Washington sekarang mengharapkan negara berkembang di Asia Timur akan tumbuh sebesar 7,1% tahun ini dan 7,2% pada 2014, turun dari estimasi April sebesar 7,8% dan 7,6 persen, masing-masing.