Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Utang Ancam Jepang

Bisnis.com, TOKYO –  Jepang terancam akan terserang krisis utang yang lebih buruk jika tidak menaikkan pajak penjualan sebesar 20% pada 2020.

Bisnis.com, TOKYO –  Jepang terancam akan terserang krisis utang yang lebih buruk jika tidak menaikkan pajak penjualan sebesar 20% pada 2020.

 

Kepala Panel Investasi Dana Pensiun Pemerintah (GPIF) Takatoshi Ito mengungkapkan pentingnya menaikkan pajak penjualan, setidaknya 20% untuk menghindari bencana di pasar obligasi sebelum pesta olah raga Olimpiade digelar di Tokyo 7 tahun mendatang.

 

“Konsumsi pajak yang meningkat pertama kali pada April sejak 1997, harus dinaikkan empat kali lipat untuk membiayai naiknya anggaran kesejahteraan dan mengendalikan utang negara,” katanya, Selasa (24/9).

 

Dia menambahkan dana seperti GPIF terlalu berisiko jika harus bergantung terus kepada obligasi pemerintah ketika imbal obligasi 10 tahun menyentuh 0,670%, terendah secara global.  

 

“Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghindar dari bencana ini, salah satunya melalui kenaikan pajak,” ujar Ito yang juga menjabat Dekan Jurusan Pascasarjana Kebijakan Publik di Universitas Tokyo.

 

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan mengumumkan keputusan untuk menaikkan pajak penjualan pada 1 Oktober, setelah bank sentral Jepang merilis survei mengenai sentimen bisnis di Jepang.

 

Dia berjanji akan memangkas deflasi yang melanda Jepang selama 15 tahun dan memacu pertumbuhan ekonomi menggunakan ‘3 anak panah’ yaitu stimulus fiskal, quantitative easing, dan paket kebijakan yang berorientasi pada pertumbuhan termasuk deregulasi.

 

Menurut Ito, menaikkan pajak penjualan adalah satu-satunya jalan bagi Jepang untuk mereformasi keuangannya agar tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebanyak pajak perumahan atau pendapatan perusahaan.

 

“Kebijakan ini cukup memukul orang-orang kaya dan pensiunan,” tambahnya.

 

Sementara itu, Abe pada Rabu (25/9) mengungkapkan perekonomian Jepang mulai tumbuh dan menunjukkan pemulihan yang signifikan. “Pemerintah akan berupaya untuk meningkatkan perekonomian untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi Jepang,” terangnya.

 

Abe menambahkan upaya perbaikan itu dilakukan melalui kerja sama perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang akan selesai akhir tahun ini dan negosiasi dagang lain dengan dengan Kanada. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Laila Rochmatin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper