Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Sinabung Meletus, Petani Sayuran Gagal Panen

Bisnis.com, MEDAN - Petani dari Kabupaten Karo, Sumatra Utara, diperkirakan akan mengalami gagal panen sayuran akibat ladang mereka tertutup material vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung.

Bisnis.com, MEDAN - Petani dari Kabupaten Karo, Sumatra Utara, diperkirakan akan mengalami gagal panen sayuran akibat ladang mereka tertutup material vulkanik dari erupsi Gunung Sinabung.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Agustoni Tarigan mengatakan sebanyak 5 kecamatan di Karo terancam gagal panen akibat ladang petani tertutup abu vulkanik. Kelima kecamatan tersebut antara lain Namantran, Berastagi, Merdeka, Simpang Empat, dan Dolok Rakyat.

"Masyarakat semua lagi di pengungsian, hanya beberapa petani yang kembali dan memanen cabai dan tomat. Tentu kalau petaninya tetap di pengungsian, pasokan sayuran pasti akan sangat berkurang untuk Medan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (19/9/2013).

Dia menuturkan pasokan sayuran di Medan yang terbesar dari Karo. Kelima kecamatan tersebut merupakan daerah pemasok sayuran terbesar dari Karo untuk Medan dan Sumut.

Kendati petani di beberapa wilayah tidak mengungsi, karena memang di luar dari radius 3 Km sekitar kaki Gunung Sinabung, tetap saja wilayah-wilayah tersebut terkena dampak abu vulkanik, karena angin membawa abu tersebut ke arah Berastagi.

Penyebab pasokan sayur terganggu, sambungnya, karena abu vulkanik dapat menutupi stomata daun yang membuat transformasi dan proses fotosintesis terganggu. Akibatnya pasokan makanan dari daun ke seluruh sel tanaman tidak optimal dan dapat mengganggu petumbuhan dan serta perkembangan tanaman.

Jika terjadi demikian, tanaman akan lemah dan mudah terserang penyakit. Padahal, pada saat yang sama petani tidak ada di ladang karena sedang mengungsi sehingga kerusakan tanaman tidak dapat diperbaiki dan akan menjadi masalah besar.

Dia menjelaskan jika erupsi Gunung Sinabung terus terjadi dan pengungsi tetap berada di pengungsian hingga sepekan mendatang, akan terjadi kendala yang besar. Selain pertumbuhan tanaman, gulma juga akan tumbuh subur dan bersaing mengambil nutrisi tanah dengan tanaman utama.

"Bila gulma sudah tumbuh, tentu kelembaban akan tinggi dan berakibat munculnya jamur tanaman. Bagi cabai, kentang dan tomat akan berakibat pembusukan pada daun dan buah. Sedangkan kubis dan sayuran lain akan timbul ulat. Itu yang dikhawatirkan," jelasnya,

Sementara itu, Kepala Dinas Perindusterian dan Perdagangan Sumut Bidar Alamsyah mengatakan erupsi Gunung Sinabung membuat pasokan sayur dan buah dari Kabupaten Karo tersendat. Hal tersebut tentu dapat memicu naiknya harga sayur dan buah di pasar Medan.

Dia memperkirakan harga buah dan sayur akan bergerak naik pada pekan ini hingga masa yang belum dapat ditentukan. Kenaikan harga sayur dan buah itu menunggu pemulihan ladang akibat erupsi Gunung Sinabung.

Dinas Perindag Sumut, kata dia, terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk memastikan keamanan pasokan sayur dan buah. Jika pasokan utama dari Karo menurun, sayur dan buah akan dipasok dari Langkat, Binjai, Marelan Medan, dan provinsi tetangga.

"Untuk menanggulanginya kami mengandalkan konektivitas dengan provinsi lain seperti pasokan dari Sumatra Barat, Riau dan Aceh. Memang harus ada antisipasi dengan konsep yang bagus," paparnya kepada Bisnis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper