Bisnis.com, NUSA DUA -- Indonesia dan Australia masih menghadapi kondisi ekonomi yang sulit dan bergejolak meskipun ada tanda-tanda pemulihan di Jepang dan Amerika Serikat.
Catatan itu mengemuka dalam pertemuan bilateral yang dilakukan secara tertutup oleh Menteri Keuangan RI Chatib Basri dan Menteri Keuangan Australia Joe Hockey di sela Apec Finance Ministers Meeting, Kamis (19/9).
Chatib Basri mengatakan dialog dan koordinasi ekonomi yang produktif sangat penting untuk memastikan perbaikan ekonomi global, termasuk pertumbuhan yang lebih kuat dan berimbang.
"Seiring dengan hubungan kedua negara yang terus maju, sangat penting bagi kita untuk sering berdialog tentang isu ekonomi, termasuk proyek ekonomi internasional, hubungan ekonomi bilateral dan kerangka kebijakan untuk merespons tantangan yang kita hadapi," katanya.
Sementara itu, Menkeu Australia Joe Hockey menekankan pertemuan ekonomi bilateral yang pertama bagi pemerintahan koalisi di Australia itu menunjukkan betapa penting hubungan diplomatik dan ekonomi antara kedua negara.
"Kami senang melihat Apec meningkatkan perhatian pada pendanaan infrastruktur. Infrastruktur tidak hanya penting untuk ditingkatkan, tetapi juga mendorong pertumbuhan," ujarnya.
Kedua negara mengajukan inisiatif infrastruktur Apec yang dipimpin oleh Indonesia selama menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC dengan asistensi Australia.
Inisiatif ini termasuk kemungkinan membangun panel para ahli tentang kerja sama pemerintah swasta (public-private partnership) dan PPP centres.
Chatib Basri: RI dan Australia Masih Tahan Hadapi Turbulensi Ekonomi
Bisnis.com, NUSA DUA -- Indonesia dan Australia masih menghadapi kondisi ekonomi yang sulit dan bergejolak meskipun ada tanda-tanda pemulihan di Jepang dan Amerika Serikat. Catatan itu mengemuka dalam pertemuan bilateral yang dilakukan secara tertutup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Bambang Supriyanto
Konten Premium