Bisnis.com, WASHINGTON--Pelaku penembakan di Markas AL Amerika Serikat di Washington diidentifikasi sebagai mantan tentara cadangan yang bebas keluar masuk sebagai kontraktor teknologi untuk kepentingan pertahanan.
Aparat mengenali tersangka penembak itu adalah Aaron Alexis dari Benteng Worth, Texas, yang bertugas di Angkatan Laut pada 2007-2011, sebelum menjadi subkontraktor pertahanan untuk raksasa komputer Hewlett-Packard.
Alexis menembak mati sedikitnya 12 orang saat mengamuk di pangkalan tentara di jantung Washington pada Senin pagi, sebelum akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi.
Pemerintah AS menyelidiki penembakan di lapangan Angkatan Laut Washington itu, yang disebutkan juga melukai 14 orang, menyatakan pria bersenjata itu tampak bertindak sendirian.
"Kami merasa nyaman sesudah mengetahui hanya satu orang dan satu-satunya yang bertanggung jawab atas kematian di pangkalan itu pada hari ini," kata Kepala polisi Cathy Lanier pada Senin malam (16/9/2013).
Biro Penyelidik Pusat mengimbau masyarakat memberi keterangan tentang pria 34 tahun itu, yang dinas ketentaraannya ditandai dengan masalah disiplin dan dikabarkan pernah ditahan, tapi tak diadili, di Texas untuk menembak melalui langit-langit apartemennya.
"Semua keterangan berguna. Kami ingin mengetahui semua tentang gerakannya baru-baru ini, hubungan dan rekannya," kata Valerie Parlave, asisten direktur kantor lapangan Washington FBI.
FBI melansir foto Alexis, yang berpangkat Mate Kelas 3 Listrik Udara dan bertugas penuh waktu di skadron dukungan logistik di Markas Worth, kata Angkatan Laut.
Akibat aksi penembakan itu membuat Washington makin terpojok dan terjadi ketakutan keamanan beberapa jam berikutnya setelah seorang pria ditangkap yang diduga melemparkan petasan melewati pagar kediaman Presiden AS tersebut.
Adapun Alexis menggunakan senapan serbu AR-15- untuk menembaki orang-orang di Markas AL.
"Dinas 4 tahunnya di Angkatan Laut memang bermasalah. Pasti ada pola pelanggaran selama dinasnya," kata perwira tentara AS, yang berbicara dengan syarat tak dikenali, kepada AFP, Selasa (17/9/2013).
Alexis sisebutkan juga memiliki minat pada Buddhisme dan fasih berbahasa Thailand serta berpikir tentang pindah ke Asia.
Baru-baru ini, Alexis bekerja sebagai subkontraktor teknologi di perusahaan disebut "Ahli", yang bekerja kontrak pada Hewlett-Packard untuk memperbaiki peralatan untuk jaringan intranet, yang digunakan Korps Marinir dan Angkatan Laut Amerika Serikat, kata pernyataan HP.
Karya tersangka sebagai kontraktor angkatan laut membuatnya diduga memiliki izin masuk ke Komando Sistem Laut Angkatan Laut, yang mengawasi pembangunan kapal oleh perusahaan pertahanan.
Tidak jelas apakah tentara atau HP menyadari Alexis bermasalah dengan hukum, termasuk dua penembakan, sebelum dia disewa untuk pekerjaan teknologi itu.
Penembakan itu memicu pamer kekuatan besar saat polisi dan petugas pusat turun ke lapangan Angkatan Laut yang terletak di sungai Anacostia tersebut atau kurang dari 3 kilometer dari gedung Capitol.
Presiden Barack Obama memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang di ibukota Amerika Serikat itu hingga Jumat sebagai penghormatan bagi korban.
Obama menyebut penembakan itu 'tindakan pengecut' dan menyatakan AS menghadapi 'penembakan besar lagi' serta mengatakan bahwa tentara seharusnya tidak menghadapi bahaya di dalam negeri.
Sebelumnya laporan media menyatakan penembak itu diduga membentengi diri di kamar di gedung markas tersebut. (ra)
Baca Juga
>>>>Markas Militer AS Ditembaki