Bisnis.com, MAKASSAR--Sejumlah 983.990 warga Kota Makassar yang punya hak pilih bakal menentukan siapa wali kota dan wakil wali kota yang akan memimpinnya dalam 5 tahun ke depan pada Rabu (18/9).
Terdapat 10 pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yakni Adil Patu-Isradi Zainal, Supomo Guntur-Kadir Halid, Rusdin Abdullah-Idris Patarai, Herman Handoko-Latief Bafadhal, Herman Handoko-Latief Bafadhal.
Tamsil Linrung-Das'ad Latief, Muhyin Muin-Syaiful Saleh, Danny Pomanto-Syamsu Rizal, Irman Yasin Limpo- Busrah Abdullah, dan Apiaty Amin Syam-Zulkifli Gani Ottoh.
Berikut profil ringkas Supomo Guntur-Kadir Halid yang diusung Partai Golkar dan PDI-P, dengan nomor urut 2.
Supomo Guntur
Pria yang akrab dipanggil Karaeng Sewang ini dilahirkan pada 13 Desember 1954 dari sebuah keluarga petani di sebuah desa kecil, Jeneponto.
Supomo Guntur pernah menjadi atasan ayahnya sendiri ketika menjabat sebagai Camat Binamu. Ayahnya kala itu menjabat sebagai kepala desa di wilayah tersebut.
Meski namanya berbau Jawa, Supomo sesungguhnya berasal dari suku Makassar. Namanya terinspirasi ahli tata negara Prof. Soepomo.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin 1978 ini mengawali karir PNS sebagai Kasubag Perencanaan Biro Perekonomian Sulsel pada 1982. Kemudian menjadi Camat Binamu, Jenepponto, pada 1983-1988.
Selepas itu Supomo menjadi Camat Tallo (1988-1992) dan Camat Makassar (1992-1994). Dilanjutkan dengan menjadi asisten III Bidang Administrasi & Keuangan di Pemda Ujungpandang (1994-1998).
Karirnya berpindah sebagai Kepala Biro Kepagawaian Sulsel pada periode1998-2002, Sekretaris Daerah Kota Makassar (2002-2008) dan menjadi Wakil Walikota Makassar (2009-2014).
Organisasai:
- 1. Pengurus Senat Mahasiswa Fak Ekonomi Unhas, 1974-1978
- 2. Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Kab Jeneponto, 1976-1978
- 3. Wakil Ketua AMPI Kab Jeneponto, 1984-1989
- 4. Sekretaris MKGR Kab Jeneponto, 1989-1994
- 5. Wakil Ketua DPD AMPI Sulsel, 1989-1994
- 6. Ketua DPD Gabungan Pemuda Pembangunan Indonesia (GPPI) Sulsel, 1991-1996
- 7. Ketua DPD Partai Golkar Kota Makassar, 2011-sekarang
Kadir Halid
Namanya jelas mengingatkan orang pada sang kakak, Nurdin Halid yang mantan ketua umum PSSI. Kadir lebih dikenal sebagai pengusaha sebelum terjun ke dunia politik menjadi anggota DPRD Sulsel.
Kadir adalah direktur utama PT. Jarak Pagar Sulawesi (2006-Sekarang) dan dirut PT. Panrita Bola BangunKary (1997-sekarang).
Pada 2009 ia terpilih menjadi Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) Sulawesi Selatan hingga sekarang.
Pasangan Suka memiliki program 10 gratis:
- Gratis bantuan modal usaha Rp15 juta per unit bagi rakyat miskin.
- Gratis biaya pendidikan mulai tingkat SD, SMP, dan SMA/ Sederajat serta bantuan dana penyelesaian skripsi ditingkat mahasiswa.
- Gratis biaya kesehatan disertai persamaan hak dan kedudukan dalam tindakan medik.
- Gratis pembuatan akta nikah, kartu keluarga dan kartu tanda penduduk.
- Gratis biaya persalinan dan akta kelahiran.
- Gratis biaya pemakaman dan angkutan jenazah.
- Gratis konsultasi/pelayanan bantuan hukum bagi yang tidak mampu.
- Gratis bedah rumah tidak layak huni setiap tahun untuk 143 kelurahan.
- Gratis pelayanan ambulance, dokter, tenaga medis dalam pertolongan darurat 1×24 jam melalui call center.
- Gratis santunan kematian.