Bisnis.com, JAKARTA – Kabar meninggalnya Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa Minggu(15/9/2013) mengundang duka banyak kalangan. Pimpinan Majelis Rasulullah ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 15.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid mengatakan meninggalnya Habib Munzir yang dikenal santun itu terkesan begitu cepat.
“Ketika Allah memanggil ulama besar, pasti beserta ilmunya. Ini tanda-tanda kita semua kehilangan lagi ilmu yang dimiliki oleh Habib Munzir,” ujar Nusron, ketika dimintai kesannya soal sosok Habib Munzir, Minggu (15/9/2013).
Nusron menyatakan sangat kehilangan, “Beliau pejuang Islam ahlussunah waljamaah. Mengonsolidasikan potensi anak-anak muda, agar dekat dengan perjuangan dan nilai – nilai keislaman yang menyejukkan.”
Habib Munzir, kata Nusron, tidak pernah membawa sikap ekstrimisme. Makanya, dakwahnya lewat sholawat sangat cepat diterima masyarakat.
Habib Abubakar bin Hud bin Yahya, fungsionaris PP GP Ansor, yang satu almamater di pesantren Darul Musthofa, Hadratul Maut, Yaman, menilai adalah sosok ulama muda yang tutur bahasa dan perilakunya santun.
"Gaya beliau berdakwah tidak provokatif, dan selalu mencontoh Rosululloh dalam berdakwah," ujarnya.