Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahu Tempe Menghilang di BandarLampung

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG--Pedagang tahu-tempe di sejumlah pasar tradisional di Bandarlampung tidak menjual dua penganan khas indonesia tersebut, akibat ketiadaan stok sehubungan aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu-tempe di kota itu sejak kemarin

Bisnis.com, BANDARLAMPUNG--Pedagang tahu-tempe di sejumlah pasar tradisional di Bandarlampung tidak menjual dua penganan khas indonesia tersebut, akibat ketiadaan stok sehubungan aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu-tempe di kota itu sejak kemarin (8/9/2013).

Pengamatan Antara di sejumlah pasar tradisional Bandarlampung, yakni Pasar SMEP dan Pasar Induk Tamin, Senin, ketiadaan tempe itu sudah terjadi sejak siang ini dan menurut pedagang setempat diperkirakan akan berlangsung hingga Kamis (12/9) mendatang.

Kondisi tersebut disesalkan konsumen yang hendak mencari produk tersebut, dan berharap pemerintah dan instansi terkait cepat tanggap mengatasi masalah itu.

"Saya kira stok tahu-tempe di Lampung termasuk aman karena harga kedelai di Lampung tidak mengalami kenaikan yang signifikan, ternyata sama saja," kata seorang ibu rumah tangga di Bandarlampung, Maya (32).

Sejumlah pedagang yang diwawancarai  mengaku, mereka tidak bisa berdagang karena memang tidak mendapatkan stok baru yang biasanya datang minggu sore untuk dijual keesokan harinya.

Menurut salah seorang pedagang di Pasar Induk Tamin Bandarlampung, Amin, kondisi tersebut sudah diberitahu distributor tiga hari sebelumnya.

"Sudah diberi tahu pengrajin stop produksi mulai Minggu," katanya.

Sementara itu, aksi tidak memproduksi yang dilakukan pengrajin tahu-tempe diakui mereka saat ditemui Antara di pusat pembuatan tahu-tempe di sekitar Gunung Sulah Bandarlampung.

Menurut salah seorang pengrajin, Afif, aksi tersebut dilakukan sebagai wujud solidaritas aksi mogok yang dilakukan pengrajin tahu-tempe di seluruh Indonesia.

"Rencananya 3 hari aksi stop produksinya, tapi bisa berubah, tergantung instruksi," kata dia.

Afif berharap, pemerintah segera tanggap menanggapi aksi protes mereka dan segera melakukan upaya nyata untuk menurunkan harga kedelai, karena harga yang ada saat ini sangat tinggi dan meningkatkan biaya produksi mereka.

Beberapa upaya telah dilakukan para pegrajin untuk mengakali kenaikan signifikan harga kedelai, diantaranya dengan memproduksi tempe-tahu dengan ukuran yang lebih kecil.

Saat ini, harga kedelai di bandarlampung mencapai Rp9.000 per kg. Aksi mogok tersebut juga dilakukan oleh pengrajin tempe-tahu di sejumlah daerah lain di Lampung, seperti di Tanggamus. Budi suyanto.  (ra)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Sumber : newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper