Bisnis.com, JAKARTA -- Perang saudara di Suriah yang telah berlangsung cukup lama semakin brutal, menyusul dugaan penggunaan senjata kimia terlarang yakni gas sarin oleh Pemerintah Suriah.
Serangan gas sarin ini, seperti dilansir Reuters dan media internasional lainnya, membunuh setidaknya 1.400 warga sipil di wilayah pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah.
Lantas, apa sebenarnya gas sarin tersebut?
Sarin merupakan gas saraf mematikan yang dikembangkan oleh para ilmuwan Nazi pada 1930-an. Setelah sempat meredup, gas pembunuh saraf ini kemudian kembali terkenal setelah diklaim digunakan oleh rezim Saddam Hussein kepada ribuan warga Kurdi di kota utara Irak, Halabja pada 1988.
Seperti ditulis Antara, penggunaan gas sarin di Halabja, Irak, menewaskan sekitar 5.000 warga Kurdi dan 65.000 orang lainnya terluka. Militer Irak diduga menggunakan kombinasi bahan kimia yang termasuk sarin yakni gas mustard atau VX yang merupakan senyawa saraf yang 10 kali lebih kuat dari sarin.
Selain itu, Sarin menewaskan 13 orang dan melukai 6.000 lainnya ketika sekte Mahkamah Kebenaran Aum melepaskannya di kereta bawah tanah Tokyo pada Maret 1995. Sekte itu juga menggunakan senyawa saraf yang sama dalam serangan tahun sebelumnya di kota Matsumoto, Jepang, yang menewaskan 7 orang.
Sarin mampu melumpuhkan seketika dan tidak berbau. Apabila terhirup atau diserap melalui kulit, gas tersebut akan membunuh dengan melumpuhkan pusat pernafasan dari sistem saraf pusat dan melumpuhkan otot-otot sekitar paru-paru.
Kombinasi dari dua hal itu menyebabkan kematian dengan rasa seperti tercekik. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sarin 26 kali lebih mematikan daripada gas sianida. Hanya satu tetes seukuran jarum sudah mampu membunuh manusia.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (Centers for Disease Control and Prevention), gejala yang muncul apabila seseorang terpapar gas itu a.l. mual dan sakit kepala parah, penglihatan kabur, kejang otot, gangguan pernapasan dan kehilangan kesadaran,
Zat tersebut dapat membunuh dalam beberapa menit apabila terhirup dalam dosis tinggi sekitar 200 miligram. Gas yang lebih berat dari udara itu bisa bertahan lama di suatu daerah hingga 6 jam, bergantung pada kondisi cuaca.