Bisnis.com, DAMASKUS--Presiden Suriah Bashar al-Assad menegaskan pihaknya siap menghadapi setiap intervensi asing, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat Bacak Obama meminta persetujuan Kongres untuk melakukan serangan militer ke negara itu.
"Suriah mampu menghadapi setiap agresi dari luar seperti halnya menghadapi agresi dalam negeri setiap hari, dalam bentuk kelompok-kelompok teroris dan pihak yang mendukung mereka," katanya dalam beberapa komentar yang diisiarkan kantor berita resmi Suriah, SANA, Minggu (1/9/2013).
Dalam pernataan resmi pertamanya sejak pengumuman Obama, Sabtu (31/8/2013), Bashar mengatakan Suriah terus "mencatat kemenangan demi kemenangan".
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad sebelumnya mengemukakan kepada wartawan di Damaskus bahwa Obama "jelas ragu-ragu, kecewa dan bingung ketika berbicara kemarin."
Keputusan Obama secara efektif mencegah setiap aksi militer yang bertujuan menghukum pemerintahan Bashar atas apa yang disebut serangan gas beracun yang mematikan setidaknya hingga 9 September, ketika para anggota Kongres pulang dari reses musim panas.
AS serta sejumlah negara Barat dan Arab menuduh Pemerintah Suriah melakukan serangan gas beracun pada 21 Agustus, yang menurut Washington menewaskan lebih dari 1.400 orang-- tuduhan yang dibantah keras oleh Damaskus.