Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Amerika Serikat akan menggunakan alasan politik dan hukum berupa serangan militer terbatas terhadap Suriah untuk menunjukkan bahwa dunia internasional tidak membiarkan penggunaan senjata kimia di negara itu.
Setiap serangan yang dilakukan AS akan dipilih dalam lingkup terbatas dan tidak bertujuan untuk mengusir Presiden Suriah, Bashar al-Assad, menurut pejabat itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (28/8/2013).
Langkah itu berbeda dari apa yang dilakukan terhadap Libya sebelumnya yang menggunakan kekuatan sekutu untuk mendongkel Muammar Qaddafi.
Serangan akan dikonsentrasikan pada kekuatan senjata Suriah, menurut sumber yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
Sementara itu, Presiden Barack Obama dan para pembantunya terus berkonsultasi dengan para anggota legislatif dan sekutunya seperti Inggris dan Prancis terkait rencana serangan itu.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia sehingga harus dihukum. Perdana Menteri Inggris David Cameron telah meminta dukungan parlemen untuk melakukan serangan.
Setiap langkah Obama mengintervensi Suriah akan bertentangan dengan opini publik yang tidak mendukung keberadaan militer itu di Suriah.
Langkah itu juga akan melemahkan poisisi politik Obama yang tengah mencari dukung para anggota legislatif untuk membuat kebijakan fiskal berupa pembatasan utang dan pengangkatan gubernur bank sentral AS yang baru pengganti Ben Bernanke.