Bisnis.com, JAKARTA--Direktur Eksekutif Pol-tracking Institute, Hanta Yudha meragukan keseriusan konvensi calon presiden yang digelar oleh Partai Demokrat (PD) karena bisa saja hasil konvensi itu diveto oleh Ketua Mejelis Tinggi PD, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Mungkin saja SBY menghendaki bukan orang-orangnya yang menang di konvensi. Konvensi ini masih berpotensi diveto oleh SBY berdasarkan aturan internal pasal 13 poin 5,” ujarnya dalam satu diskusi bertema Konvensi, Solusi Menjaring Capres? di Gedung DPD, Rabu (28/8/2013).
Selain Hanta, turut menjadi nara sumber pada diskusi itu Anggota DPD Juniwati Maschun Sofwan dan pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Dia menegaskan sejauh ini konstelasi politik pencapresan itu didominasi dan dikendalikan oleh parpol. Jadi, peran parpol sangat kuat dan dikuasai segelintir elit atau oligarki politik, ujarnya.
Sementara itu, pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menilai pelaksaaan konvensi tersebut hanya untuk menahan tekanan dari internal Partai Demokrat. Menurutnya, PD harus mengakomodir keinginan kalangan internal mereka yang ingin maju sebagai capres 2014.
Refly juga meragukan apakah konvensi itu akan efektif atau tidak karena pemenangnya tidak otomatis jadi capres nasional.
“Masalahnya akan menjadi paradoks, kalau pemenang konvensi belum tentu dinominasikan menjadi capres Demokrat. Juga apa maknanya konvensi kalau Demokrat belum tentu lolos parliamentary threshold (PT) dan Presidensial Threshold (PT)?” ujarnya mempertanyakan.