Rachmawati Gantikan Endriartono Sebagai Ketua Wantim Nasdem

Bisnis.com, JAKARTA--Rachmawati Soekarnoputri menggantikan Endriartono Sutarto sebagai Ketua Dewan Pertimbangan  (Wantim) Partai Naddem setelah mendapat persetujuan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh.

"Mulai detik ini memberhentikan Endriartono sebagai Ketua Dewan Pertimbangan dan digantikan oleh Rachmawati. Dan Wakil Ketua Wantim dijabat Letnan Jenderal (Mar) Purn Nono Sampono," kata Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, di Jakarta, Rabu (21/8/2013)

Menurutnya, pergantian ini untuk mempermudah konsolidasi partai di seluruh Indonesia. Selain itu, dengan kekuatan yang penuh dan pasti konsisten partai harus dipertahankan.

Rio mengatakan, diberhentikannya Endriartono baik dari jabatan maupun keanggotaan tidak akan mengacaukan konsolidasi Partai NasDem karena sejak awal didirikan Partai NasDem tidak diperuntukkan untuk satu orang.

"Tujuannya untuk melakukan restorasi tidak hanya bergantung pada satu atau dua sosok saja. Tapi, dalam perjalanannya mungkin ada yang tidak sabar, ada yang masuk, ada yang keluar. Itu biasa, karena partai ini dibuat khusus untuk melahirkan capres," katanya seraya mengatakan pencopotan Endriartono ini tidak hanya sebagai Ketua Wantim  tapi juga anggota partai Nasdem.

Rio memastikan konsolidasi partai akan berjalan seperti biasa. Sikap Endriartono untuk menyeberang mengikuti konvensi capres Partai Demokrat dihormati Nasdem.

Di saat yang sama, Partai Nasdem juga akan terus menguatkan konsolidasi meski bisa saja akan ada kasus serupa dilakukan anggota partai lainnya.

"Siapa tahu 'kan, bisa saja ada lagi yang keluar. Yang pasti ada atau tidak ada Pak En (Endriartono), gagasan dan cita-cita partai akan terus dijalankan. Selamat pada Pak En, mudah-mudahan sukses mengikuti konvensi dan tidak berubah jadi konvensi cawapres," tutur Rio.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem yang baru, Rachmawati, menuturkan bahwa pencopotan Endriartono tidak akan mengganggu partai karena Nasdem tidak didirikan untuk orang per orang, tapi untuk kepentingan bersama merestorasi Indonesia.

Ia pun meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono untuk mempunyai etika politik karena Demokrat membajak politikus dari partai lain untuk ikut Konvensi Demokrat, termasuk yang berasal dari Nasdem. (Antara)