TANGERANG—Partai NasDem –yang belum lama ini dihinggapi konflik internal dengan mundurnya Ketua Dewan Pakar Hary Tanoesoedibjo dan Sekjen DPP Ahmad Rofiq —ibarat grup band yang belum pernah mangung.
Kondisi partai --yang juga ditinggal oleh Hamdani HB, pendiri dan juga anggota Partai NasDem Kalimantan Timur-- diungkapkan oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Endriartono Sutarto.
“Saya sudah punya band, tapi belum pernah rekaman, belum merasakan 'manggung'. Kita belum tahu apakah nanti akan setingkat band Noah," katanya dalam peluncuran buku "Perang Bintang 2014" di Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (22/2/2013).
“Namun, seperti lagu, kalau direkam dan terus diperdengarkan atau dimainkan, masyarakat [akhirnya] akan tahu juga," kata alumni Akabri 1971 itu.
Tak heran, terkait soal siapa calon presiden NasDem, Endriartono mengatakan masih menyeleksi figur. "Masih tes vokal," katanya, yang saat mantan Presiden Soeharto lengser pada 21 Mei 1998 menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden ((Paspampres).
Menurut dia, calon presiden tentu harus sosok yang dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat.
Endriartono merupakan salah satu tokoh yang masuk dalam daftar 14 tokoh nasional yang menjadi alternatif presiden 2014-2019 versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Mantan Panglima TNI itu sebelumnya pernah bergabung dengan Partai Golkar. (Foto: Kabar24.com) Antara/msb)