Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pertahanan mendapat alokasi APBN selama 5 tahun sebesar Rp150 triliun untuk membeli peralatan militer guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan anggaran tersebut tidak dipakai seluruhnya karena ada dua syarat yang harus dipenuhi dalam membeli alat militer.
"Kita tidak menggunakan [anggaran] seluruhnya, karena ada dua persyaratan yang kita penuhi dalam pengadaan peralatan adalah daya pukul yang dahsyat dan fasilitas," katanya usai bertemu dengan Gubernur DKI Joko Widodo di Balai Kota DKI, Rabu (21/8/2013).
Beberapa peralatan militer yang akan masuk Jakarta pada September tahun ini adalah tank amphibi, roket jarak jauh, pesawat tempur dan lainnya.
Peralatan tempur darat, laut dan udara ini termasuk tank lontar yang juga digunakan oleh negara tetangga Singapura.
Infrastruktur untuk peralatan militer akan disiapkan bersama Pemprov DKI berlokasi di pos angkatan laut Pantai Mutiara Jakarta Utara.
Tempat landing tank amphibi butuh kelebaran sekitar 50 meter.
Ditanya kenapa sinkronisasi tata ruang kota terkait alat militer baru dilakukan sekarang, Sjafrie menjelaskan karena sekarang Kemenhan baru punya uang.
Sementara dalam 5-10 tahun terakhir pihaknya cuma punya strategi tanpa kemampuan finansial.
"Dulu kita punya pikiran belum punya kemampuan dan uangnya. Sekarang uangnya punya, republik ini punya uang," tegasnya. (ra)