Bisnis.com, FRANKFURT - Kelompok bisnis bahan kimia Jerman BASF mengatakan Jumat (17/8/2013) telah ditutup operasinya Mesir sejak Kamis karena protes politik kekerasan di negara itu.
"Keselamatan karyawan kami memiliki prioritas utama. Kami mengamati situasi dengan seksama. Seluruh karyawan kami baik-baik saja. Kantor telah ditutup sejak kemarin," ujar juru bicara pabrikan kimia terbesar di dunia ini.
BASF memiliki sekitar 100 karyawan di Mesir, dengan kantor di Alexandria dan Kairo, serta pabrik yang memproduksi bahan kimia konstruksi di Sadat City.
Dari penjualan grup BASF tahunan sekitar 72 miliar euro, kontribusi dari operasi Mesir sedikitnya ratusan juta euro.
Protes oleh pendukung Presiden terguling Mohamed Mursi Islam berubah menjadi kekerasan di Mesir pada Jumat saat Ikhwanul Muslimin menggelar "Hari Kemarahan", 2 hari setelah serangan oleh pasukan keamanan terhadap para demonstran yang menewaskan ratusan.