Bisnis.com, JAKARTA— Para pendukung presiden terguling, Mohammed Mursi terus membangkang dan tidak mau menghentikan aksi protes mereka meski aparat militer mengambil tindakan tegas.
Mereka bersumpah akan terus berjuang untuk mengembalikan Mursi ke tampuk kekuasaan dengan menggunakan tongkat, batu dan keyakinan.
Aksi protes dengan menggelar tenda di sejumlah titik berawal ketika pihak militer menggulingkan pemimpin yang terpilih untuk pertama kalinya secara demokratis di negara Arab tersebut beberapa waktu lalu.
Kendati aparat keamanan berjanji akan membongkar tenda-tenda mereka, pelaku aksi protes tersebut tetap bertahan.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Mesir Nabil Fahmy mengatakan segala upaya akan ditempuh untuk menyelesaikan krisis politik tersebut melalui dialog.
Dalam satu perkembangan baru, Partai Nur menyatakan akan ikut bersama parlemen dalam menyusun konstitusi baru. Partai tersebut merupakan kekuatan politik kedua terbesar setelah Ikhwanul Muslimin pimpinan Mursi.
Terkiat ancaman tindakan tegas dari aparat militer, seorang pelaku aksi protes Ahmed Shargawy mengatakan bahwa militer telah mengeluarkan ancaman serupa 15 hari lalu dan mereka selalu mengatakan akan menghentikan pelaku aksi protes.
Satu sumber keamanan, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (13/8/2013), mengakui tidak mengambil langkah tegas karena masih dalam suasana perayaan Idulfitri. Fahmy mengatakan aksi protes damai boleh dilakukan, namun pemerintah punya batas kesabaran. (ltc)