Bisnis.com, JAKARTA--- Pada musim mudik Lebaran tahun ini muncul aksi pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) palsu untuk meloloskan tiket kereta api yang dijual oleh calo.
Informasi yang dihimpun Bisnis.com di Stasiun Senen Jakarta Pusat, modus pembuatan KTP (serta KTP elektronik) palsu itu dengan cara calo membeli tiket terlebih dulu menggunakan identitasnya. Tiket kereta itu sendiri asli.
Tiket itu kemudian hendak dijual kepada orang lain dengan harga lebih tinggi. Peningkatan harganya bisa mencapai lebih dari 50%. Sebagai ilustrasi, tiket itu awalnya dibeli dengan nama Budi dan beralamat di Jakarta Barat.
Tiket itu akan dijual kepada orang bernama Yanto dan beralamat di Bogor. Agar Yanto dapat “lolos” atau masuk ke peron stasiun serta selanjutnya menjadi penumpang kereta api, dia harus memiliki KTP yang sesuai tertera di tiket.
Calo tiket kemudian menawarkan jasa pembuatan KTP palsu. Kartu identitas palsu yang akan dipegang Yanto itu bakal diubah namanya menjadi Budi. Bukan hanya nama, tapi alamat serta foto juga dapat disulap.
Di ruang pemberangkatan, KTP palsu beserta tiket itu akan ditunjukkan kepada petugas pemeriksa tiket dari PT KAI. Maklum, perseroan transportasi sepur itu menetapkan prosedur jika tiket harus disertai identitas.
Dwi Sulistiyono, Kepala Stasiun Senen, mengatakan pihaknya berupaya agar petugas pemeriksa tiket tidak terkelabui KTP palsu itu. Pemeriksaan ketat harus dilakukan. “KTP palsu dan KTP asli bisa dibedakan, walaupun sepintas tampak sama,” kata Dwi kepada Bisnis, Jumat (9/8/2013).
Pada musim Lebaran tahun ini, manajemen Stasiun Senen dapat mencegah 25 orang yang membawa KTP palsu. Dia berharap calon penumpang kereta api membeli tiket dari agen resmi PT KAI dan menghindari calo.