Bisnis.com, JAKARTA - Komaruddin Hidayat, Abraham Samad, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Anies Baswedan, Ary Ginanjar Agustian, Joko Widodo mendapatkan penghargaan Anugerah Integritas Nasional.
Penghargaan ini diberikan oleh Komunitas Pengusaha Anti Suap Indonesia (Kupas), berdasarkan pada hasil survey yang mereka lakukan ke sejumlah masyarakat.
"Acara ini kami laksanakan untuk memberikan penghargaan kepada tujuh tokoh yang kami anggap memiliki integritas," ujar Ai Mulyadi Mamoer, Ketua Umum Kupas (25/7/2013).
Terdapat tujuh penilaian inti sebagai persyaratan bagi tokoh yang didulang menerima penghargaan ini. "Tokoh yang menerima penghargaan haruslah yang jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil dan peduli," ujar Susi Rai, Direktur Eksekutif Kupas.
Diantara ketujuh tokoh yang menerima penghargaan, Jokowi merupakan sosok yang dianggap paling berintegritas. Terbukti dengan hasil survey yang dilakukan kupas, Jokowi memperoleh penilaian yang paling tinggi jika dibandingkan dengan tokoh lainnya.
Namun, diantara ketujuh tokoh penerima penghargaan tidak ada satupun yang hadir dalam acara tersebut, karena semuanya berhalangan hadir. Sehingga mereka tidak dapat menerima penghargaan anugerah integritas secara langsung.
Acara penghargaan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Kadin Pusat, Suryo B. Sulisto dan Agum Gumelar selaku Ketua Dewan Penasehat Kupas.
Menurut Suryo terdapat korelasi positif antara tingkat integritas dengan indeks persepsi korupsi (IPK).
IPK Indonesia selama 15 tahun ini meningkat dari 2,6 menjadi 3,0. Setiap tahunnya IPK Indonesia bukannya menunjukkan penurunan, yang terjadi justru adalah peningkatan. "Jika integritas bangsa tidak ditingkatkan, maka IPK Indonesia akan segera menyamai IPK Thailand yaitu 3,5 pada 2030," imbuh Suryo.
Agum Gumelar, mantan Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan ini juga menyatakan bahwa diperlukan langkah-langkah nyata untuk meningkatkan integritas Bangsa.
"Diperlukan langkah-langkah perbaikan moral untuk memberantas tindak korupsi dan kekerasan," ucap Agum yang ditemui dalam acara penghargaan Anugerah Integritas Nasional, Jakarta (25/7/2013).
Agum berharap agar tidak terjadi lagi tindak korupsi di Indonesia dan tidak ada lagi tindak kekerasan yang dilakukan oleh organisasi yang menyebut dirinya sebagai ormas.