Bisnis.com, BANGKINANG-Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) berencana mengadopsi sistem manajemen Koperasi Kampar Mitra Mandiri.
Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Kementerian Dalam Negeri Suhatmansyah mengatakan (KKMM) cocok untuk diterapkan di daerah yang terlatak di perbatasan negara.
“Kami sudah mendatangi Koperasi Kampar Mitra Mandiri (KKMM) yang ada di Air Tiris. Apa yang dilakukan oleh Pemkab Kampar sangat cocok untuk diterapkan di daerah lain, khususnya daerah yang berada di perbatasan Negara,” ujarnya Sabtu (20/7/2013).
Suhatmansyah menambahkan sistem koperasi cocok dijalankan di daerah perbatasan, mengingat sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan masuk kategori miskin.
Merujuk hal tersebut, lanjutnya, koperasi banyak dijalankan di daerah-daerah pelosok. Pengawasan yang dilakukan langsung oleh Pemkab menjadi pembeda antara KKMM dengan koperasi-koperasi tersebut.
Asal tahu saja, saat ini terdapat empat provinsi dan 15 Kabupaten Indonesia yang langsung berbatasan dengan negara lain seperti Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste.
“Lalu, laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara yakni India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau, Australia, Timor Leste dan Papua Nugini,” terangnya.
Selain meninjau lokasi KKMM, rombongan BNPP juga mengunjungi lokasi Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) di Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu. P4S merupakan lokasi pelatihan masyarakat Kampar untuk mengembangkan berbagai usaha seperti peternakan, perikanan, produksi cat, serta konveksi.
Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan Pemkab Kampar menyediakan asrama bagi masyarakat yang mengikuti pelatihan di P4S.
“Kami memang membangun asrama sederhana untuk peserta pelatihan. Sebab di sini, mereka menimba ilmu," ujarnya.
Jefry menambahkan P4S sudah diakui keberadaanya oleh Kementerian Pertanian. Berdasarkan sertifikat yang diberikan Kementerian Pertanian, P4S Karya Nyata Kubang Jaya tercatat sebagai P4S Kelas Madya.
