Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini, pemberitaan mengenai kaum perempuan dan anak-anak sungguh sangat terbatas, karena seringkali tergeser dengan pemberitaan mengenai isu-isu politik, ekononomi, pemerintahan dan isu-isu lainnya.
Lembaga Pers Dr. Soetomoe (LPDS) kembali menggelar diskusi publik yang bekerja sama dengan UNICEF dengan tema ‘perempuan dan anak-anak’ pada Jumat (19/7/2013).
Salah satu narasumber Maria Hartiningsih, wartawan Senior Kompas menyatakan masih banyak kaum yang termarginalkan, tanpa disadari oleh pihak lainnya. posisi wanita baiknya dilihat sama atau setara.
“Kondisi perempuan di Indonesia masih sangat muram. Di satu sisi terdapat ada perempuan yang hidup dengan kemewahan dan di sisi lain masih terdapat banyak perempuan yang mengais rejeki dengan cara yang terlarang,” imbuh Maria.
Perempuan Indonesia seringkali harus melakukan hal-hal yang tidak dikehendakinya untuk memenuhi tuntutan akan kebutuhan keluarganya.
“Sekitar 24% anak-anak di Indonesia sudah menikah dini. Sebagian besar anak-anak tersebut dinikahkan dengan laki-laki yang lebih tua untuk membayar hutang orang tuanya” ujar Astrid Dionisio, Child protection specialist UNICEF.
Astrid juga menyampaikan bahwa kondisi perempuan dan anak-anak di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Data dari UNICEF menyatakan bahwa setiap 3 Menit satu balita di Indonesia meninggal, dalam satu tahun sekitar 150.000 anak balita meninggal.
Indonesia juga menempati peringkat kelima tertinggi dalam hal jumlah anak yang menderita gizi buruk atau pendek menurut usia yang dialami sekitar 36% anak balita. Selain itu, setiap jam di Indonesia, terdapat seorang ibu yang meninggal karena hal yang terkait dengan kehamilan dan komplikasi persalinan. Masih banyak lagi peristiwa-peristiwa buruk yang dialami perempuan dan anak-anak Indonesia yang disampaikan UNICEF, dapat dilihat langsung di situs remsinya www.unicef.or.id.
Peran media dalam menyampaikan pemberitaan kepada masyarakat sangat penting. Namun, wartawan jangan begitu saja percaya dengan informasi yang didapatkan. Maria D. Andriana, Wartawan senior LKBN Antara menyatakan bahwa wartawan harus menggali lebih dalam mengenai informasi yang didapatkan dengan penelusuran lebih lanjut dari berbagai sumber.