Bisnis.com, DENPASAR—Industri perhotelan di Bali mengaktifkan seluruh sistem peringatan dini terhadap ancaman Tsunami lengkap dengan sistem evakuasi menyusul potensi gempa Megathrust yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika.
Ngurah Wijaya, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia wilayah Bali, mengatakan aktivasi sistem peringatan dini telah dilakukan. “Saat ini secara berkala, pengusaha hotel pun sudah memastikan kesiapan dari seluruh pegawainya terhadap ancaman gempa yang berpotensi Tsunami,” katanya kepada Bisnis hari ini, Rabu (10/7).
Lebih jauh, lanjutnya, seluruh hotel di Bali, terutama yang menjalankan bisnisnya di kawasan selatan Pulau Dewata telah memiliki sistem peringatan dini terhadap gempa. Alat itu terpasang di pada masing-masing gedung.
Pebisnis hotel di Bali pun juga telah menyiapkan konstruksi bangunan tahan gempa. “Mereka sadar, jika ingin mendirikan hotel di selatan Bali pasti dibangun yang tahan gempa. Pasalnya Bali, tercatat masuk dalam daerah potensi gempa.”
Ngurah merinci, lebih dari 80% dari total akomodasi hotel yang beroperasi di Bali terletak di kawasan selatan. Pada 2012, di Bali memiliki 45.992 kamar hotel yang siap ditempati wisatawan. Untuk itu, imbauan telah dilayangkan menyusul lansiran kabar dari BMKG.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali mengaktifkan sedikitnya 6 sistem peringatan dini Tsunami yang terletak di kawasan selatan pulau. Sistem peringatan dini gempa Tsunami itu, a.l terpasang di Pantai Matahari Terbit Sanur, kawasan Bali Tourism Development Corporation, Pantai Kuta dan Pantai Seminyak.
“Kesiapan itu, ditunjang dengan beberapa pos pengendalian Basarnas Bali yang terletak di Kabupaten Karangasem, Buleleng dan Negara,” kata Made Prapta, Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi BPBD Kota Denpasar. Adapun Basarnas Bali mengklaim, dengan 3 pos itu, evakuasi dapat berjalan cepat.
Untuk jumlah personil, akan disiagakan dengan menggandeng aparat Kepolisian, TNI, Basarnas dan BPBD di tingkat Kabupaten/Kota. “Pengecekan sudah dilakukan berkala dan dipastikan berfungsi ketika terjadi gempa dengan potensi Tsunami di kawasan selatan Pulau Bali,” kata Prapta.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan 3 titik yang menjadi celah utama lokasi prediksi gempa megathrust. Gempa besar itu dapat terjadi di wilayah selatan Indonesia. Sejumlah wilayah itu meliputi, Barat Daya Mentawai, Barat Daya Selat Sunda dan Selatan Bali. (Steffi Purba)