BISNIS.COM, JAKARTA— Para anak pahlawan revolusi dan anak eks PKI perkuat silaturahmi dengan bergabung dalam wadah Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB).
“Mereka bisa bersahabat dengan tulus. Kita saja yang satu profesi atau ideologi kadang tak bisa bersahabat,” kata Penulis Nina Pane saat jumpa pers peluncuran buku The Children of War di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Nina merupakan salah satu penulis buku yang akan diluncurkan dan dibedah di Gedung Nusantara V MPR pada 3 Juli. Buku tersebut menceritakan tentang anak-anak korban konflik yang bergabung dalam FSAB untuk menyembuhkan luka dan dendam lama yang selama ini terjadi.
Nina mengatakan, sebagai orang luar FSAB, awalnya merasa sangsi apakah anak-anak orang yang sebelumnya saling bermusuhan itu bisa saling memaafkan dan menyatukan visi.
“Namun, dengan berjalannya waktu dan menghadiri pertemuan-pertemuan FSAB, saya melihat sendiri keakraban dan persaudaraan mereka. Apalagi anggota FSAB bukan hanya anak-anak pahlawan revolusi dan eks PKI saja, tetapi juga ada anak-anak eks DI/TII dan PRRI/Permesta," tuturnya kepada Antara.
Nina berharap kehadiran FSAB dan buku The Children of War bisa menjadi ‘obor yang tak pernah padam’ bagi bangsa dan negara persatuan Indonesia.
Menurut dia, Sumpah Pemuda pada tahun 1928 pun dipelopori beberapa pemuda saja, tetapi bisa menjadi tonggak sejarah seluruh bangsa. "Sebelumnya, kita terpecah-pecah menurut kedaerahan. Baru ketika beberapa gelintir pemuda menyuarakan keindonesiaan, melepas baju-baju kedaerahan, kita bisa bersatu. Begitu pula dengan FSAB, semoga bisa menjadi tonggak bagi rekonsiliasi nasional," katanya.