BISNIS.COM, JAKARTA--Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung Giri Purbadi menyatakan tidak mungkin bagi terpidana kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin mengendalikan bisnisnya di dalam Lapas Sukamiskin.
"Nggak mungkin seperti itu, orang dia (Nazaruddin) kan selama di sini sakit. Dan memang tidak boleh seperti itu (menjalankan bisnis di dalam lapas) karena semua warga binaan tidak boleh menggunakan fasilitas di luar lapas," kata Giri Purbadi di ruang kerjanya Lapas Sukamiskin Jalan AH Nasution Kota Bandung, Kamis (20/6)
Menurutnyai, pihaknya sudah memperlihatkan sebuah majalah yang isi sampulnya ada tulisan "Super Nazar Napi Super" (menceritakan tentang Nazarudin yang menjalankan bisnisnya walaupun berada di dalam lapas).
"Saya sudah memperlihatkan ini (majalahnya) dan dia hanya ketawa saja. Dia bilang begini bagaimana mungkin saya menjalankan bisnisnya, lah wong kondisi saya saja kayak gini (sakit-sakitan)," katanya.
Selama hampir dua bulan menghuni Lapas Sukamiskin Bandung, kata dia, kondisi kesehatan Muhammad Nazaruddin kurang baik.
"Iya sakit, kalau jalan itu dia pasti pegang perut. Dia bilang sih itu karena habis operasi lambung. Terus dia juga kan ada struke," ujar Giri.
Dia menambahkan karena kondisinya yang demikian maka aktivitas Nazaruddin selama di Lapas Sukamiskin hanyalah diisi oleh kegiatan baca buku saja.
"Paling kegiatan baca buku-buku seperti filsafat, terus ngobrol dengan warga binaan lain. Kalau buat olahraga nggak mungkin dilakukan karena kondisinya demikian," tandasnya.
Ketika ditanyakan apakah karena kondisinya yang sakit maka Nazaruddin minta di bawa ke rumah sakit, Giri menuturkan tidak. "Nggak minta, mungkin karena sama kalian diberitakan."
NAZARUDDIN Dipastikan Sulit Berbisnis dari Lapas
BISNIS.COM, JAKARTA--Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung Giri Purbadi menyatakan tidak mungkin bagi terpidana kasus suap Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin mengendalikan bisnisnya di dalam Lapas Sukamiskin."Nggak mungkin seperti itu,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium