BISNIS.COM, JAKARTA—Mabes Polri mewaspadai wilayah Poso, Sulawesi Tengah, dijadikan sebagai basis pelatihan teroris, menyusul pengungkapan jaringan pelaku bom bunuh diri Mapolres Poso pada 3 Juni lalu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan ada tiga lokasi yang dijadikan basis pelatihan teroris di Poso a.l. Poso pesisir, Taman Jeka, dan Pegunungan Biru.
“Setelah aparat keamanan memporak-porandakan lokasi pelatihan ala militer di Aceh, para pelaku teror menuju Poso untuk menjadikan Poso sebagai basis pelatihan pergerakan teroris,” ujarnya, Rabu (19/6/2013).
Menurutnya, kelompok teroris Poso berasal dari pendatang berbagai daerah, termasuk peledak bunuh diri Mapolres Poso, Zainul Arifin alias Arif Petak yang berasal dari Lamongan, Jawa Timur.
Mereka mendatangi kota pesisir pantai tersebut dengan tujuan melakukan aksi dan latihan kelompok teror setelah Aceh. “Kami sedang selidiki ini,”
Bahkan, sebagian besar jaringan teroris Poso pernah mengenyam pelatihan di Mindanau, Filipina Selatan, sehingga dengan leluasa bisa mengimpor senjata dari sana untuk mendukung pelatihan teror di Poso.
Dari barang barang bukti yang disita, Polri kebanyakan mendapati senjata berupa senjata rakitan
Zainul Arifin alias Arif Petak, lahir dan domisi di Lamongan, 26 Juni 1979. Selama hidupnya dia aktif di sebuah pesantren di Lamongan. Dia rela meninggalkan istrinya bernama Fatimah,23 tahun, seorang guru TK di Lamongan demi melakukan bom bunuh diri Mapolres Poso, 3 Juni lalu.