BISNIS.COM, JAKARTA—Dua wartawan dan dua anggota Polri yang terluka akibat aksi unjuk rasa penolakan penaikan harga BBM bersubsidi kini masih dirawat di rumah sakit.
Kabag Penum Polri Kombes Pol. Agus Rianto mengatakan khusus untuk kejadian di Ternate, Maluku Utara, yang menimpa wartawan Harian Mata Publik bernama Aroby Kilerley, sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta.
Fotografer tersebut tertembak pada bagian kiri oleh peluru karet saat hendak mengambil bentrok antara mahasiswa dengan polisi.
Kemudian, wartawan Trans7 Anton Nugroho, yang mengalami luka di bagian bawah mata kanannya yang diduga terkena serpihan proyektil gas air mata, kini memperoleh perawatan di RSU Raden Mattaher Jambi, setelah menjalani operasi pengangkatan pecahan tabung gas.
“Kapolda Jambi kini menyelidiki tentang penyebab peristiwa itu terjadi,” kata Agus.
Selain itu, dua anggota Polri juga mengalami luka berat di Ternate a.l. Briptu Mahiman dan Briptu Amriyanto. Keduanya kini dirawat di RS di Ternate, setelah sebelumnya menjalani perawatan di RS UGD Ternate.
Briptu Mahriman mengalami luka di bagian bawah mata kanan, sedangkan Britpu Amriyanto mengalami luka di bibir bagian bawah.
“Mereka semua kena benda tumpul akibat lemparan batu, dirawat di RSUD ternate. Tiga [anggota Polri] lainnya luka ringan bagian kaki dan tangan. Seluruhnya akibiat lemparan batu,” ungkapnya.
