BISNIS.COM, WASHINGTON—Amerika Serikat mendesak Teheran untuk memperhatikan kemauan rakyat Iran setelah Iran memilih ulama moderat Hassan Rohani menjadi presiden mereka menggantikan Mahmoud Ahmadinejad.
"Kami menghormati pemungutan suara rakyat Iran dan mengucapkan selamat kepada mereka atas partisipasinya dalam proses politik, serta dukungannya dalam membuat suara mereka didengar," ungkap Gedung Putih dalam sebuh pernyataan, Minggu (16/6/2013).
Gedung Putih pun mengucapkan selamat atas hasil pemungutan suara rakyat Iran meskipun ada kondisi keamanan yang sulit di negeri Para Mullah itu.
"Pemilu kemarin berlangsung dengan melawan kurangnya transparansi, sensor media, internet, dan layanan pesan singkat, serta intimidasi lingkungan keamanan yang membatasi kebebasan berekspresi, berserikat, dan berkumpul," cetus Gedung Putih.
"Bagaimanapun juga, walaupun ada keterbatasan dan hambatan pemerintahan, rakyat Iran bertekad untuk bertindak membentuk masa depannya masing-masing," tambahnya.
Pemilu tersebut kemungkinan menjadi topik pembicaraan di antara para pemimpin kelompok negara-negara industri maju delapan negara (G8) pada pertemuan puncak pekan depan.
Presiden Obama berangkat pada Minggu (16/6) untuk pertemuan di Irlandia Utara. Suriah, beserta dengan dukungan Iran untuk Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara di sana, diperkirakan akan mendominasi pertemuan tersebut.