BISNIS.COM, NUSA DUA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengajak insan pers Tanah Air melihat bentangan wilayah Indonesia tidak secara sepotong, namun harus disaksikan secara utuh ibarat menyaksikan sebuah film utuh.
"Indonesia bukan hanya snapshot, ibarat foto yang diambil hari ini atau yang telah lewat yang belum menggambarkan semuanya. Indonesia harus dilihat seperti halnya menonton film dari awal hingga akhir," ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan puncak Pemimpin Redaksi Se-Indonesia, Jumat (14/6/2013).
Jika ditarik ke belakang, Kepala Negara mengajak seluruh masyarakat melihat secara singkat dalam kurun waktu 15 tahun terakhir.
Menurut Presiden, banyak fondasi positif yang telah di bangun bangsa ini, baik ekonomi, keamanan, maupun politik.
"Banyak hal yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia. Tetapi, banyak pula yang belum tercapai. Sebenarnya, banyak hal yang diambil oleh negara ini telah benar," ujarnya.
Sebelum sambutan Presiden, perwakilan Forum Pemred membacakan kesepakatan yang dihasilkan mencakup sembilan butir kesepakatan bersama para pemimpin redaksi untuk memberi masukan menciptakan Indonesia lebih baik.
Salah satu butir kesepakatan, bahwa kebebasan pers yang dijalakan oleh industri pers harus dijadikan alat untuk menyejahterakan masyarakat. (ra)