Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERUSUHAN TURKI: Demonstran Lawan Polisi, Situasi Makin Kacau

BISNIS.COM, ISTABUL--Polisi antihuru-hara Turki menembakkan gas air mata dan semprotan air berkekuatan tinggi ke arah ratusan pengunjuk rasa bersenjata batu dan kembang api pada Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari WIB (12/6/2013), ketika berusaha

BISNIS.COM, ISTABUL--Polisi antihuru-hara Turki menembakkan gas air mata dan semprotan air berkekuatan tinggi ke arah ratusan pengunjuk rasa bersenjata batu dan kembang api pada Selasa waktu setempat atau Rabu dini hari WIB (12/6/2013), ketika berusaha merebut kendali Alun-alun Taksim yang menjadi jantung demonstrasi antipemerintah.

Aksi polisi itu mengagetkan pengunjuk rasa, banyak di antara mereka berkumpul di Taman Gezi, salah satu sudut Alun-alun Taksim, karena hal itu terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri Tayyip Erdogan setuju mengadakan pembicaraan dengan pemimpin protes pada Rabu.

Namun, Erdogan masih mengambil sikap keras terhadap pengunjuk rasa dengan menyatakan dia tak akan mengalah pada mereka.

"Saya undang semua demonstran, semua pengunjuk rasa, melihat gambar besar dan permainan yang sedang dimainkan," kata Erdogan. "Siapa-siapa yang jujur hendaknya mundur ... dan saya harapkan ini dari mereka sebagai perdana menteri mereka."

Sementara itu, sebagai isyarat dari dampak krisis yang telah berlangsung 10 hari terhadap pasar, bank sentral Turki menyatakan pihaknya akan mengintervensi jika diperlukan untuk mendukung lira.

"Mereka mengatakan perdana menteri kasar. Maka apa yang akan terjadi? Apakah kami akan berlutut di depan mereka?" kata Erdogan setelah aksi itu mulai. "Jika Anda menyebut ini kasar, saya mohon maaf, tetapi Tayyip Erdogan ini tidak akan berubah."

Saat berita ini diturunkan, menurut siaran langsung CNN, polisi antihuru-hara didukung kendaraan lapis baja masih berusaha membubarkan pengunjuk rasa yang telah berlangsung 10 hari, segera setelah fajar. Bolduzer mulai membersihkan penghalang-penghalang dari batu-batu dan besi.

Namun, pengunjuk rasa yang sempat kocar-kacir kembali maju menghadapi polisi sambil membakar puing-puing dan menembakkan kembang api.

Unjuk rasa itu yang disulut oleh rencana pemerintah membenahi Taman Gezi berkembang menjadi aksi melawan Erdogan yang memerintah lebih 10 tahun.

Sebagai pemenang dalam tiga pemilihan terus-menerus, Erdogan menuding protes-protes itu direkayasa oleh perusak, unsur-unsur teroris dan pasukan asing yang tak disebut namanya.

"Serangan komprehensif terhadap Turki telah dilaksanakan," kata Erdogan kepada kelompok anggota parlemen dari Partai AK-nya.

"Kenaikan suku bunga, jatuhnya pasar saham, pengrusakan lingkungan investasi, intimidasi para investor -- usaha-usaha merusak citra Turki telah berlangsung sebagai proyek sistematis," katanya.

Sekutu-sekutu Barat telah menyatakan keprihatinan atas aksi-aksi protes di satu sekutu kunci NATO yang berbatasan dengan Suriah, Irak dan Iran. Washington telah menyebut Turki di bawah Erdogan sebagai contoh satu demokrasi Islam yang bisa menjadi rujukan bagi negara-negara di Timur Tengah.

PM Erdogan mengatakan pada Selasa bahwa empat orang, termasuk seorang personel polisi meninggal.

Organisasi dokter Turki membenarkan jumlah orang yang meninggal naik dari tiga jadi empat setelah seorang pengunjuk rasa meninggal akibat cedera yang dideritanya. Hampir 5.000 orang menderita luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor :
Sumber : Antara/Reuters/AFP/CNN
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper