Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WISATA BUDAYA: Indonesia Gandeng Negara Amerika Latin

BISNIS.COM, DENPASAR—Pemerintah terus mendorong kerja sama bidang pariwisata dengan Amerika Latin untuk menggenjot angka kedatangan wisatawan asing dan menumbuhkan pariwisata sektor peninggalan sejarah.

BISNIS.COM, DENPASAR—Pemerintah terus mendorong kerja sama bidang pariwisata dengan Amerika Latin untuk menggenjot angka kedatangan wisatawan asing dan menumbuhkan pariwisata sektor peninggalan sejarah.

Dian Triansyah Djani, Direktur Jenderal Kerjasama Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri, mengatakan kerja sama dalam segala bidang dengan Amerika Latin, terutama Brasil dan Meksiko terus didorong untuk menyatukan budaya.

“Sehingga keterikatan hubungan itu mampu meningkatkan angka kunjungan wisman untuk sektor budaya peninggalan sejarah,” ujarnya, Senin (10/6).

Saat ini, lanjutnya, hubungan pembicaraan di tingkat diplomatik terus digencarkan untuk membentuk komunikasi yang lebih intens dengan sejumlah negara bagian Amerika Latin.

Berawal dari hubungan diplomatik, paparnya, diproyeksikan dapat terbentuk kerjasama lainnya.

Pada kerja sama pariwisata, Djani menjelaskan Amerika Latin memiliki pengembangan pariwisata heritage. Amerika Latin memiliki destinasi kuil milik suku Inka, Maya, dan Manchu Pichu. Serupa dengan Indonesia yang memiliki Borobudur dan Prambanan.

Dalam hal ini, pemerintah menggunakan Forum for East Asia and Latin American Cooperation (FEALAC). Forum ini membahas mengenai berbagai isu, seperti perdagangan, people interaction, pariwisata, dan pertukaran pelajar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat, sejumlah negara Amerika Latin belum ada yang masuk di posisi 10 besar.

“Untuk itu, angka kunjungan langsung wisatawan asal amerika latin perlu digenjot,” kata Gde Suarsa, Kepala BPS Bali.

BPS Bali mencatat, sepanjang Mei 2013 kunjungan turis ke Bali masih didominasi oleh wisman dengan kebangsaan Australia, RRC, Jepang, Malaysia, dan Taiwan dengan presentase masing-masing sebesar 26,22%; 11,36%; 6,25%; 5,71% dan 4,35%.

Adapun sepanjang 2013, wisman yang paling banyak datang ke Bali berkebangsaan Australia, RRC, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan, dengan persentase masing-masing sebesar 25,06%; 13,22%; 6,75%; 5,75% dan 4,18%.

Sementara itu, Gubernur Bali Mangku Pastika menuntut pengusaha pariwisata Bali untuk menciptakan destinasi baru.

“Pengusaha harus aktif menciptakan destinasi baru untuk menjaga agar turis tidak bosan berkunjung ke Bali.”  

Menanggapi tuntutan itu, ketua PHRI Bali Tjokorda Atrha Ardhana Sukawati mengatakan akan terus mendorong anggotanya untuk mendatangakn turis di Bali. Selain itu, dorongan juga menuntut agar sejumlah travel agent membawa turis berkunjung ke daerah lain selain Kuta dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper