BISNIS.COM, STOCKHOLM -- Sebuah kekacauan yang telah terjadi selama hampir satu pekan menyebar hingga ke luar Stockhholm pada Jumat (24/5/2013).
Pihak berwajib mengatakan anggota kepolisian yang dikirim ke Ibu Kota Swedia itu telah mengurangi tingkat kekerasan di sana, meskipun selusin pemuda kedapatan membakar stasiun pengisian bahan bakar dan beberapa mobil.
Kekacauan tersebut telah terjadi sejak awal bulan ini setelah pihak kepolisian menembak seorang pria berusia 69 tahun. Kekacauan tersebut berlanjut hingga enam malam, dan sebagian besar terjadi di area imigran miskin di Stockholm.
Bagi sebuah negara yang memiliki reputasi terhadap keterbukaan, toleransi, dan kemakmuran, kekacauan tersebut membuka tabir kesenjangan antara kaum mayoritas dan minoritas di Swedia.
Kesenjangan tersebut seringkali terjadi di antara kaum pemuda dengan latar belakang imigran, yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan tidak dapat menemukan pekerjaan. Mereka juga merasa dipinggirkan dalam masyarakat.
Dua mobil dibakar dalam kerusuhan Stockholm, tetapi kota tersebut terlihat masih menjalani malam yang tenang sejak dimulainya kekacauan. “Stockholm sedikit lebih tenang. Tentu saja, masih ada api di beberapa titik,” ujar Towe Hagg, Juru Bicara kepolisian di Stockholm, Sabtu (25/5/2013)