Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI INDIA: Pemulihan Ekonomi Terganjal Kasus Korupsi

BISNIS.COM, MUMBAI -- Perekonomian India kemungkinan akan bertumbuh kurang dari 5% untuk kuartal kedua akibat adanya kasus politik yang mengancam terhambatnya program pertumbuhan dari Perdana Menteri Manmohan Singh.

BISNIS.COM, MUMBAI -- Perekonomian India kemungkinan akan bertumbuh kurang dari 5% untuk kuartal kedua akibat adanya kasus politik yang mengancam terhambatnya program pertumbuhan dari Perdana Menteri Manmohan Singh.

Berdasaran nilai tengah dari 21 proyeksi yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Produk Domestik Bruto (PDB) India meningkat 4,8% dari Januari-Maret dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal IV/2012, ekonomi India bertumbuh 4,5% atau merupakan level terendah dalam 4 tahun terakhir. Sementara itu, fase pertumbuhan rata-rata per tahun selama 1 dekade terakhir adalah sekitar 8%.

Skandal korupsi telah mengacaukan parlemen India dan koalisi Singh, sehingga membawa dampak buruk terhadap upaya memperpanjang kebijakan 8 bulan untuk membangkitkan investasi.

Undang-undang untuk mengurangi pajak dan mencairkan dana pensiun serta asuransi industri juga menjadi macet karena adanya defisit transaksi berjalan dan risiko inflasi. Akibatnya, stimulus moneter dari bank sentral menjadi terhambat.

“Pertumbuhan India akan sangat melambat,” ujar Sonal Varma, ekonom Nomura Holdings Inc. di Mumbai. Menurut Varma, permintaan eksternal masih lemah, dan kebangkitan investasi juga masih belum terjadi.

Margin suku bunga tengah dipangkas dan pemerintah mengumumkan pemberian izin terhadap sejumlah proyek. Namun, lanjut Varma, dibutuhkan waktu untuk merasakan dampak dari kebijakan-kebijakan tersebut. (dot)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper