BISNIS.COM, PALEMBANG–Dinas Perkebunan Sumsel menilai maraknya peredaran benih kelapa sawit palsu dapat menurunkan angka produktivitas sawit Sumsel, dan merugikan petani dalam jangka panjang.
Bahkan, dalam hasil penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, yang dikutip dari situs resmi Balai Penelitian Sembawa Sumsel, penggunaan benih asalan bisa mengakibatkan penurunan produktivitas sampai 50%.
Kepala Bidang Produksi Dinas Perkebunan Sumsel Safar Bahri mengatakan pihaknya memang tidak bisa menghalangi peredaran benih asalan tersebut, karena sudah dipasarkan secara luas.
“Kami terus menyosialisasikan benih yang berkualitas kepada petani, dan sudah menyarankan petani membeli hanya lewat sumber benih yang resmi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (29/4/2013).
Menurut Safar, pada tahun pertama usia tanaman, produktivitas sawit dengan benih asli mencapai 2–3 ton per hektare (Ha). Akan tetapi jika petani menanam benih palsu, produktivitasnya hanya sekitar 800 kilogram per Ha.
Di Indonesia, tanaman induk untuk persilangan yang menghasilkan benih berkualitas masih terbatas. Saat ini ada 10 produsen benih yang telah bergabung dalam Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI).
Perusahaan itu meliputi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT Socfindo, PT Dami Mas Sejahtera, PT London Sumatera (Lonsum) Indonesia Tbk, PT Tunggal Yunus Estate, PT Bina Sawit Makmur, PT Tania Selatan, PT Bakti Tani Nusantara, PT Sasaran Ehsan Mekarsari dan PT Sarana Inti Pratama (Sain).
Dia mengatakan dua dari produsen benih tersebut, yaitu PT Lonsum dan PPKS telah beroperasi di Sumsel sehingga memudahkan penyaluran bibit kepada petani. Selain itu, pemerintah juga menawarkan benih melalui Balai Penelitian Sembawa yang berpusat di Kabupaten Banyuasin Sumsel.
Benih Palsu Ancam Produktivitas Sawit Sumsel
BISNIS.COM, PALEMBANG–Dinas Perkebunan Sumsel menilai maraknya peredaran benih kelapa sawit palsu dapat menurunkan angka produktivitas sawit Sumsel, dan merugikan petani dalam jangka panjang.Bahkan, dalam hasil penelitian Pusat Penelitian Kelapa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium