BISNIS.COM, JAKARTA—Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mencecar lebih dari 30 pertanyaan, yang sebelumnya hanya diajukan 16 pertanyaan, kepada jajaran petinggi kepolisian Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkait dengan kasus penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman.
Pertanyaan tersebut diajukan dalam pertemuan tertutup yang digelar selama 3 jam di kantor Mabes Polri, pada Selasa (23/4/2013), yang dihadiri oleh anggota Kompolnas, Mantan Kapolda Brigjen Pol Sahardjo dan Wakapolda DIY, Wakapolda DIY Kombes Pol Ahmad Dofiri yang mewakili Kapolda DIY, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) beserta jajarannya, dan jajaran Badan Reserse Kriminal (Bareskrim).
“Kami membahas [masalah mulai di] Hugos Cafe sampai ke soal penyerangan Lapas [Cebongan], dan kemudian bagaimana setelah yang bersangkutan tewas dan hubungan dengan keluarga korban,” kata komisioner Kompolnas Adrianus Meliala hari ini, Selasa (23/4/2013).
Dalam pembahasannya, Kompolnas mengklarifikasi sejumlah persoalan yang meliputi apakah ada soal pembiaran dari Kepolisian DIY, apakah benar soal HP yang sengaja dimatikan, apakah ada indikasi adanya konspirasi, dan apakah benar sebelumnya ada perjanjian antara TNI dan Polri.
“Dan semuanya dijawab negatif oleh mantan Kapolda Sabar Rahardjo dan didukung oleh pihak Propam dan Paminal [pengamanan internal] nya. Tidak ada dugaan yang terkait dengan adanya pembiaran,” tegasnya.