BISNIS.COM, SURABAYA--Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini mengalokasikan dana Rp40 miliar untuk pengadaan tiga unit pesawat latih Cesna 1755 guna memenuhi kebutuhan Sekolah Pilot Negeri di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sekolah pilot yang didirikan pada November 2012 di ujung timur Jatim itu kini menjaring 12 siswa dan baru memiliki dua unit pesawat latih Socata Tobago Tb 10 Single Engine Land.
Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemenhub Santoso Eddy Wibowo mengatakan perkembangan industri penerbangan di dalam negeri berupa bertambahnya maskapai penerbangan membutuhkan ketercukupan dukungan SDM andal termasuk pilot.
Menurutnya, jumlah pilot yang diperlukan memenuhi maskapai penerbangan sedikitnya 800 orang per tahun. Sedangkan di tingkat Asia mencapai sekitar 185.000 pilot hingga 2031.
“Seiring perkembangan industri penerbangan, maka keberadaan sekolah pilot di Banyuwangi sangat penting. Tahun ini disiapkan dana Rp40 miliar untuk penambahan fasilitas sekolah ini antara lain guna membeli tiga pesawat latih Cesna 1755,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (17/4/2013).
Hal itu diungkapkan saat penerbangan perdana yang dilakukan taruna angkatan pertama Sekolah Pilot Negeri Banyuwangi yakni Muhammad Ananditya Patria Pratama, 19, di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi.
Sekolah pilot itu kini memiliki 12 siswa dan merupakan salah satu jurusan dari Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya.
Santoso menambahkan dengan ditambahnya tiga unit pesawat latih untuk sekolah pilot di Banyuwangi tahun ini, maka lembaga pendidikan tersebut akan memiliki lima unit pesawat latih.
Sekolah pilot itu disiapkan sebagai proyek percontohan pengembangan sekolah pilot moderen di Indonesia.
“Ke depan, sekolah pilot di Banyuwangi diharapkan dapat meluluskan 60 pilot per tahun, kami sudah menjalin kerja sama dengan pihak Boeing guna meningkatkan kualitas SDM industri penerbangan,” tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan dukungannya terhadap upaya Kemenhub guna mengembangkan sekolah pilot moderen di kawasan tersebut.
“Kami ingin berkontribusi dalam hal penciptaan pilot, kami menyiapkan lahan 5 hektare untuk pengembangan sekolah pilot modern,” tutur Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Dia menilai kehadiran sekolah pilot moderen merupakan salah satu terobosan penting dan semakin melengkapi infrastruktur pendidikan di Banyuwangi, untuk memajukan kabupaten tersebut. Foto ilustrasi: airliners.net