Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FLU BURUNG : Pemerintah Terus Tingkatkan Kewaspadaan

BISNIS.COM, JAKARTA: Pemerintah Indonesia tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus flu burung H7N9, yang mulai merebak akhir-akhir ini. Caranya dengan melarang masuk unggas hidup, dan produknya sebagai risiko media pembawa virus.Walau Indonesia belum dicemari

BISNIS.COM, JAKARTA: Pemerintah Indonesia tingkatkan kewaspadaan terhadap kasus flu burung H7N9, yang mulai merebak akhir-akhir ini. Caranya dengan melarang masuk unggas hidup, dan produknya sebagai risiko media pembawa virus.

Walau Indonesia belum dicemari oleh penyebaran virus flu burung jenis baru tersebut, namun pemerintah tetap waspada. Sebab, virus ini menyerang manusia tanpa didahului gejala tertentu.

"Manusia yang tertular virus H7N9 ini tidak tampak seperti orang sakit, tapi ternyata sudah terserang," kata Pudjiatmoko, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, dalam diskusi Komnas Zoonosis, usai Rakor Tim Pelaksana Unsur Pakar dan Akademisi, terkait merebaknya flu burung H7N9, di Jakarta, Senin (15/4/2013).

Rakor yang dipandu oleh Emil Setiono, Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan KB, itu diikuti sejumlah pakar dan staf ahli, serta direktur dari berbagai instansi yang terkait.

Dalam diskusi Komnas Zoonosis saat Rakor Tim Pelaksana Unsur Pakar dan Akademisi, Senin (15/4/2013), terkait merebaknya flu burung H7N9, yang dipandu Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan KB, Emil Setiono, di Jakarta.

Amin Soebandrio, Staf Ahli Menteri Riset dan Teknologi Bidang Kesehatan dan Obat, mengatakan untuk mencegah agar seseorang tidak terjangkit virus H7N9 ini, caranya adalah dengan menjalani hidup bersih dan sehat, seperti dengan
melakukan praktik-praktik higienis dasar.

"Caranya dengan melakukan gaya hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum, selama, dan setelah mempersiapkan makanan, setelah memegang binatang atau kotoran hewan. "Kebersihan tangan juga akan mencegah penularan infeksi
kepada diri sendiri," ungkap Amin yang juga pakar zoonologi.

Sementara itu Andi Muhadir, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Kementerian Kesehatan, menuturkan jenis flu burung baru H7N9 dapat ditangani
dengan obat oseltamivir. Yaitu obat antivirus yang memperlambat penyebaran flu burung.

Di Indonesia, lanjutnya, Oseltamivir dijual di bawah nama dagang Tamiflu. "Pemeriksaan laboratorium menunjukkan oseltamivir dan zanamivir yang biasa kita gunakan, virus H7N9 tidak menunjukkan resistensi terhadap obat-obat
tersebut. Itu artinya bisa digunakan. Tapi untuk efektivitas, secara umum belum bisa dikatakan sekarang, karena pasiennya masih sedikit dan baru terjadi beberapa bulan terakhir," ujarnya.

Selama ini, lanjutnya, flu burung jenis virus H7 ini tidak menyerang manusia. Sementara virus baru H7N9, pertama kali menyerang manusia di beberapa provinsi di China, yang belum diketahui secara pasti penularannya dari mana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper