Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEBUN PISANG: PTPN XII Tambah Luas Lahan Jadi 50 Hektare di Pancursari

BISNIS.COM, MALANG--PTPN (PT Perusahaan Nusantara) XII Wilayah III mengembangkan tanaman semusim seperti pisang emas di Kebun Pancursari sampai tanaman pokok berupa pohon karet dan cengkeh siap ditanam.

BISNIS.COM, MALANG--PTPN (PT Perusahaan Nusantara) XII Wilayah III mengembangkan tanaman semusim seperti pisang emas di Kebun Pancursari sampai tanaman pokok berupa pohon karet dan cengkeh siap ditanam.

Manager Kebun Pancursari PTPN XII Wilayah III Budi Karyono mengatakan pada tahun ini areal tanaman pisang emas ditambah dari 10 hektare menjadi 50 hektare.

“Penanaman sudah selesai, tinggal menunggu panen. Panen diperkirakan pada September nanti,” katanya, Senin (15/4/2013).

Penanaman pisang dilakukan karena permintaan pasar cukup tinggi. Permintaan perusahaan pengempul mencapai 5 ton per pekan untuk kawasan Kabupaten Malang bagian selatatan, tetapi realisasinya hanya 2 ton per pekan.

Pasokan Kebun Pancursari sendiri sebanyak 1-2 ton per pekan. Hal itu bisa terjadi karena tanaman pisang di kebun tersebut masih terbatas, hanya seluas 10 hektare.

Jika lahan seluas 50 hektare sudah berproduksi semua, maka pasokan Kebun Pancursari bisa mencapai 3-4 ton per pekan.
Pisang emas sebagian memenuhi permintaan dalam negeri, tetapi sebagian lagi diekspor dengan tujuan Jepang dan Korea Selatan.

Syarat pisang emas yang dipasok ke pengepul besar, yakni bobot antara 0,8 kg-1,5 kg per sisir. Jika kurang atau melebihi, maka harganya bisa berkurang dari harga normal sebesar Rp5.500 per kg.

Dengan harga sebesar itu, maka keuntungan perusahaan mencapai Rp3 juta-Rp5 jua poer hektare.

Tanaman pisang emas, ditanam lahan kosong atau monokultur. Sedangkan untuk tanaman ubi jalar jenis ac putih bisa ditanam sebagai tanaman sela atau tumpangsari.

Pada tahun ini, di Kebun Pancursari ditanam ubi jalar jenis ac putih di tanah seluas 20 hektare.

Tanaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Jepang dan Korea. Ada tiga perusahaan yang siap menampung ubi jalar yang ditanam di kebun tersebut.

Pada lahan kosong, produksi tanaman ubi jalar bisa mencapai 6 ton-20 ton per hektare, namun pada tanaman di lahan tumpangsari bisa menghasilkan 8 ton-10 ton per hektare.

Harga ubi jalar yang dipatok pengepul sebesar Rp1.100 per kg. Dengan harga sebesar maka diperkirakan keuntungan berishnya mencapai Rp5 juta-Rp8 hektare.

Tanaman semusim lainnya berupa tebu. Tebu di kebun tersebut ditanam di lahan seluas 75 hektare, sedangkan keuntungannya mencapai Rp10 juta-Rp15 juta, bergantung pada tinggi dan rendahnya rendemen serta harga tebu.

Tanaman lainnya, sorgum. Tanaman tersebut nantinya digunakan sebagai substitusi dari gandum. Tanaman sorgum tersebut masih bersifat uji coba.

“Pengembangan tanaman sorgum dan tanaman holtikultura lainnya terutama karena memenuhi imbauan dari Kementerian BUMN agar BUMN berperan dalam mengembangkan tanaman holtikultura.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Editor : Yoseph Pencawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper