BISNIS.COM, TOKYO-Gubernur Bank Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda menilai stimulus yang diumumkan pada pekan lalu cukup untuk memenuhi target inflasi sebesar 2%.
Kuroda menegaskan komitmen BoJ untuk melakukan apapun yang diperlukan demi mencapai target dalam 2 tahun. Kuroda kemungkinan akan menghadapi kritik dalam pertemuan G-20 di Washington minggu depan karena melakukan pembatasan yang berujung pada anjloknya nilai yen terhadap dolar AS hingga sekitar 18% sejak pertengahan November.
Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari negara-negara anggota G-20 akan mengadakan pertemuan pada 18-19 April. Pada rapat Menkeu di Moskow Rabu (10/4/2013), yen anjlok sekitar 6% sejak pertengahan Februari.
Dalam pertemuan itu, mereka mengisyaratkan bahwa Jepang sebenarnya memiliki kemampuan untuk merangsang ekonominya selama tidak mengadvokasi pelemahan mata uang.
Kuroda menegaskan pihaknya akan mengawasi secara ketat apa yang terjadi pada nilai mata uang dan bagaimana hal tersebut berdampak pada perekonomian.
Saham Nikkei 225 melonjak lebih dari 50% sejak pertengahan November setelah Shinzo Abe menjanjikan kelonggaran moneter dalam kampanye yang membawanya pada kemenangan sebagai Perdana Menteri.