BISNIS.COM, WASHINGTON—Amerika Serikat pada Rabu (3/4) menawarkan imbalan senilai US$5 juta atau setara dengan Rp48,75 miliar bagi siapapun yang berhasil menangkap panglima kelompok pemberontak Uganda Lord`s Resistance Army, Joseph Kony.
Tidak hanya panglima yang menjadi salah satu orang yang paling dicari-cari di dunia, Amerika Serikat (AS) juga menyiapkan imbalan bagi mereka yang berhasil menangkap tiga pemberontak lainnya.
Joseph Kony sejak lama melarikan diri ke hutan-hutan di Afrika Tengah, tapi kelompok pemberontak yang dipimpinnya, LRA melakukan perlawanan sengit.
Selain itu, kelompok pemberontak itu juga melakukan mutilasi dan penculikan terhadap anak-anak selama dua dekade di berbagai wilayah di empat negara.
Pengadilan Kejahatan Internasional mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Kony dan para pemimpin tinggi LRA lainnya atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Nama, Kony masuk dalam daftar imbalan AS dengan harapan pemimpin pemberontak Uganda itu dapat diseret ke pengadilan.
Selain Kony, daftar itu juga memasukkan nama para anggota LRA lainnya, yaitu Okot Odhiambo dan Dominic Ongwen, serta Sylvestre Mudacumura dari Democratic Forces for the Liberation of Rwanda (FDLR).
“LRA adalah salah satu kelompok bersenjata paling brutal di dunia,” kata Duta Global Criminal Justice Stephen Rapp kepada para wartawan seperti dikutip Antara, Kamis (4/4).