BISNIS.COM, SEMARANG -- Sejumlah elemen masyarakat di Semarang yang tergabung dalam Forum Bintang Sembilan, Senin malam (1/4/2013), menggelar refleksi menyambut purnatugasnya Mahfud Mahmodin dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Refleksi yang berlangsung di Monumen Tugu Muda Semarang itu dimulai dengan salat Magrib berjemaah, kemudian dilanjutkan kegiatan tahlil dan doa agar Mahfud Md. tetap diberi kekuatan, kesehatan, dan keberanian.
Menurut inisiator Forum Sembilan Bintang M. Mahsun, kegiatan refleksi itu sebenarnya dimaksudkan untuk mengapresiasi kinerja Mahfud selama menjalankan tugasnya sebagai Ketua MK yang berakhir 1 April 2013 pukul 14.00 WIB.
Ia menilai Mahfud merupakan sosok yang memenuhi harapan sebagian besar masyarakat Indonesia saat memegang jabatan, baik saat menjadi anggota DPR, Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur, maupun terakhir sebagai Ketua MK.
"Beliau (Mahfud, red.) adalah sosok yang unik. Pernah memegang amanah di tiga lembaga berbeda, yakni legislatif (DPR), eksekutif (Menhan), maupun yudikatif (MK). Dan, beliau memegang amanah dengan baik," katanya.
Saat menjadi Ketua MK, kata dia, Mahfud memiliki peran besar dalam menguak kasus korupsi yang menyeret nama Anggodo Widjojo dengan memperdengarkan rekaman, dan kasus korupsi yang melibatkan M. Nazaruddin.
"Memperdengarkan rekaman pembicaraan Anggodo itu termasuk terobosan yang dilakukan Mahfud sebagai Ketua MK. Itu membuktikan keberanian beliau dalam langkah penegakan hukum, terutama atas kasus korupsi," katanya.
Oleh karena itu, kata Pemimpin Redaksi "Suara NU", tabloid Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah itu, Mahfud menjadi harapan besar bagi masyarakat untuk mengemban tugas yang lebih besar bagi Indonesia.
"Kami mendukung Mahfud Md. menjadi pemimpin negeri ini (calon presiden, red.) untuk mengurai karut-marut berbagai persoalan yang menghadapi bangsa ini. Sebab, beliau adalah sosok pemimpin masa depan," kata Mahsun.
Forum Sembilan Bintang, kata dia, terdiri atas sembilan elemen masyarakat dan kampus, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), IAIN Walisongo, dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Kemudian, sejumlah organisasi sayap NU wilayah setempat, yakni Ikatan Pelajar NU (IPNU), Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), Ansor, Fatayat, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Muslimat NU.
"Kami juga mengundang perwakilan etnis Tionghoa dan kaum akademisi. Apakah setelah Mahfud tak menjadi Ketua MK lantas hilang dari peredaran? Kami rasa tidak karena rakyat masih butuh untuk amanah lebih besar," kata Mahsun. (Antara/dot)