SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menilai petani tidak perlu insentif berlebihan agar mau menanam dan memperluas lahan bawang putih dan bawang merah, guna meningkatkan pasokan.
Menurutnya, saat ini pemerintah sudah memberikan banyak kemudahan bagi para petani dalam menanam bawang, mulai dari lahan, pupuk, peralatan kerja, hingga pinjaman dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Paling kalau insentif hanya penyediaan bibit bawang. Selain itu tidak ada yang kurang. Yang kurang adalah kita kurang ulet dalam menghadapi masalah,” ujarnya Kamis (28/3/2013).
Gubernur mengatakan potensi dari tanaman bawang sangat besar untuk dikembangkan. Namun dia menyoroti pemerintah pusat harus mengendalikan impor agar tidak menjatuhkan harga petani ketika panen raya.
Harga bawang merah dan bawang putih melambung tinggi sejak pertengahan Januari 2013. Kendala pasokan menjadi faktor utama dari kenaikan harga tanaman hortikultura tersebut.
Untuk bawang putih, Indonesia memang masih ketergantungan terhadap impor karena produksi lokal hanya bisa memenuhi kurang dari 10% dari sekitar 400.000 ton konsumsi dalam negeri.
Berbeda dengan bawang putih, bawang merah sebenarnya sudah banyak diproduksi di dalam negeri. Bahkan Indonesia sudah mencapai level swasembada bawang merah dengan produksi sekitar 1 juta ton pada tahun lalu.
Meski demikian, kedua komoditas tersebut kerap mengalami kenaikan harga akibat pasokan berkurang. Salah satu solusi untuk menambah pasokan adalah perluasan lahan bawang merah dan bawang putih.