BISNIS.COM, JAKARTA—Gunung api Rokatenda di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur kembali menyemburkan debu tebal pada Sabtu (23/3), sekitar pukul 18.00 WITA dan Minggu (24/3), pukul 05.00 WITA.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), semburan debu kali ini menutupi Desa Nitiung dan Rokirole, serta beberapa desa lainnya.
“Namun, semburan debu di sebagian desa tidak separah yang terjadi di Desa Nitiung dan Rokirole,” katanya dalam situs BNSP, Senin (25/3).
Selama dua hari terakhir, lanjutnya, Gunung Rokatenda terus menyemburkan debu tebal, dan asap hitam, tapi intensitas semburan debu tidak sebesar yang terjadi pada beberapa pekan yang lalu.
Menurut Sutopo, beberapa ruas jalan dari pantai menuju kampung Reruwerere tertutup debu.
Selain itu, debu juga menutupi atap dan bagian dalam rumah masyarakat, sedangkan Puskesmas dan sarana umum lainnya tidak berfungsi karena tertutup debu tebal.
Badan Geologi terus melakukan pemantauan aktivitas Gunung Rokatenda melalui pos pemantauan yang berada di Ropa, Kabupaten Ende.
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) bersama TNI/Polri, Basarnas, Tagana, PMI, dan instansi lain mengevakuasi 528 jiwa warga Desa Nitung dan Desa Rokirole ke Desa Lei, serta Desa Tuang Geo.
Kepala BNPB Syamsul Ma'arif memerintahkan Direktur Pengungsian BNPB melakukan koordinasi dengan BPBD untuk menangani pengungsi yang mengungsi sejak Oktober 2012 hingga kini.
Sebelumnya, terdapat jumlah pengungsi sekitar 2.472 jiwa, dengan sebaran di Kota Maumere dan sekitarnya ada 1.552 jiwa dan di Maurole Kabupaten Ende sebanyak 831 jiwa.