Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA SUMUT: Tingginya Golput di Sumut Jadi Pertanyaan

BISNIS.COM, MEDAN--Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pelaksanaan Pemilukada Sumatra Utara 2013 menimbulkan tingginya angka golongan putih (golput), sehingga menimbulkan pertanyaan besar bagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

BISNIS.COM, MEDAN--Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pelaksanaan Pemilukada Sumatra Utara 2013 menimbulkan tingginya angka golongan putih (golput), sehingga menimbulkan pertanyaan besar bagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Kenapa itu bisa terjadi, tanya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi, apa yang menjadi penyebabnya sehingga partisipasi pemilih sangat rendah, seperti di Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatra Utara mencapai angka 36 % yang memilih.

"Permasalahan ini menjadi kajian besar bagi pemerintah seperti Kesbangpol, terutama Komisi Pemilihan Umum [KPU], apakah sosialisasinya kurang atau ada apa ini, sehingga terjadinya angka golput yang tinggi," kata Gamawan Fauzi di Medan, Kamis (14/3/2013).

Di Provinsi Jawa Barat saja, kata Gamawan Fauzi, partisipasi pemilih 60 % dan akhir-akhir ini lebih banyak sekitar 60 %-65% partisipasi pemilih di seluruh Indonesia, tapi kenapa di Kota Medan terlalu kecil sebesar 36 %.

"Ada apa ini, nanti akan saya analisa kenapa sampai terjadi. Yang perlu dilakukan sekarang adalah bagaimana membangun kesadaran berdemokrasi masyarakat," kata Gamawan Fauzi.

Artinya, tidak perlu merevisi undang-undangnya akibat rendahnya partisipasi masyarakat untuk memilih, kata Gamawan Fauzi, tapi bagaimana membangun kesadaran masyarakat itu, karena masyarakat sendiri yang kehilangan suara, tidak menggunakan haknya.

"Mungkin ini terjadi karena kurangnya kampaye dari pemerintah kepada masyarakat Sumatra Utara. Bagi penyelenggara, Kementerian Dalam Negeri akan melakukan koreksi," ujarnya.

Atau bisa juga, menurut Gamawan, rendahnya partisipasi memilih ini terjadi karena masyarakat sudah merasa jenuh karena dihadapkan dengan berbagai kegiatan pemilihan seperti pemilihan legislatif tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

"Kemudian pemilihan presiden, pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan walikota dan pemilihan kepala desa," kata Gamawan Fauzi. (msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Editor : Others
Sumber : Heru Rahmad Kurnia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper