BISNIS.COM, JAKARTA -- Ternyata direktori putusan Mahkamah Agung digunakan oleh perusahaan swasta, bagian human resources development, untuk menelusuri rekam jejak pelamar di perusahaannya.
Bagian personalia perusahaan memanfaatkan fitur pencarian pada direktori putusan dengan menuliskan nama pelamar. Langkah ini ternyata membawa hasil.
Berdasarkan informasi direktori putusan, diantara pelamar pernah tersangkut kasus pidana.
"Informasi ini menjadi pertimbangan bagi perusahaan tersebut untuk proses rekrutmen pegawainya," ungkap MA dalam buku Laporan Tahunan Mahkamah Agung Republik Indonesia 2012 setebal 378 halaman.
Berdasarkan data kepaniteraan MA, direktori putusan setiap hari diakses oleh lebih dari 2.500 pengunjung dengan 50% adalah pengunjung baru. Durasi kunjungan rata-rata 8,3 menit.
Dari tahun ke tahun jumlah putusan yang dipublikasikan di website terus meningkat. Puncaknya pada 2011 dengan memuat 122.633 putusan.
Jumlah itu naik 21 kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya memuat 5.819 putusan.
Peningkatan jumlah publikasi ini karena direktori putusan telah berubah menjadi pusat data nasional sehingga semua putusan pengadilan duunggah pada direktori putusan.
Foto: Bappenas