BISNIS.COM, SEMARANG – Menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah 2013, jumlah uang palsu yang beredar mengalami peningkatan.
Kantor Perwakilan BI Wilayah V menemukan sebanyak 3.783 lembar uang palsu selama triwulan IV 2012. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat 2.105 lembar.
“Jumlah uang palsu yang ditemukan masih relatif kecil walaupun meningkat apabila dibandingkan triwulan sebelumnya," ujar Kepala Perwakilan BI Jateng-DIY Joni Swastanto dalam laporan Kajian Ekonomi Regional yang dikutip Bisnis Selasa (5/3/2013).
Menurutnya, jumlah uang palsu yang ditemukan sangat kecil persentasenya dibandingkan total jumlah uang yang beredar. Nominal pecahan uang palsu yang paling banyak ditemukan adalah pecahan Rp100.000 dengan porsi 75,5% dan Rp50.000 sebanyak 11,55% dari total uang palsu yang ditemukan.
Joni menambahkan BI terus melakukan sosialisasi ciri -ciri keaslian uang dan sistim pengaman uang yang dicetak sebagai upaya menanggulangi uang palsu.
“Untuk meningkatkan pemahaman akan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang rupiah, BI Indonesia senantiasa melakukan sosialisasi kepada berbagai lapisan masyarakat.
Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat membantu untuk menurunkan tingkat peredaran uang palsu. “Selain itu, BI juga berupaya meningkatkan sistim pengaman uang yang dicetak,” ujarnya.