JAKARTA: Komite Revolusi Agraria mengidentifikasi sedikitnya sepuluh wilayah di Sumatra Utara yang menjadi titik konflik agraria dengan BUMN maupun perusahaan swasta dan melibatkan kekerasan terhadap para petani.
Koordinator Lapangan Komite Revolusi Agraria Tao Mindoana Simamora mengatakan kehidupan kaum tani hari ini diperparah dengan tidak mampunya pemerintah menyelesaikan konflik-konflik agraria yang berujung pada terjadinya konflik horizontal. Sengketa itu adalah antara petani dengan perkebunan, petani dengan preman, maupun petani dengan TNI-Polri.
"Seperti yang terjadi di banyak tempat di Sumatra Utara," kata Mindoana dalam situs Kontras, Sabtu (o2/3/2013). "[Selain itu] kaum tani selalu dihadapkan pada birokrasi-birokrasi yang tidak berpihak ketika mengadukan persoalannya kepada instansi terkait."
Komite tersebut mengidentifikasi sedikitnya sepuluh wilayah di provinsi tersebut yang berkonflik dengan BUMN maupun pihak swasta. Ini terdiri dari Kota Pematang Siantar, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Binjai, dan Kabupaten Langkat.
Sedangkan perusahaan-perusahaan yang diduga terlibat dalam konflik itu adalah PTPN II, PTPN III, PTPN IV, PT Asam Jawa, PT London Sumatera, PT Bakrie Sumatera Plantation, TNI-AD, PT Bridgestone, PT Tolan Tiga Sipef, PT Agung Cemara Realty, PT NPK Bahilang dengan jumlah luas konflik secara keseluruhan adalah seluas 7.499,33 hektar.
"Kami menuntur segera lepaskan aset eks HGU PTPN II, PTPN III, PTPN IV yang sudah keluar dan usut tuntas intimidasi dan kekerasan yang dilakukan terhadap petani," kata Mindoana.
Ada 10 Titik Konflik Agraria di Sumatra Utara
JAKARTA: Komite Revolusi Agraria mengidentifikasi sedikitnya sepuluh wilayah di Sumatra Utara yang menjadi titik konflik agraria dengan BUMN maupun perusahaan swasta dan melibatkan kekerasan terhadap para petani.Koordinator Lapangan Komite Revolusi Agraria
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

8 menit yang lalu
KPK Bakal Tetapkan Tersangka di Kasus CSR BI Dalam Waktu Dekat

21 menit yang lalu
9 Makanan yang Mengandung Unsur Babi, Efek Sampingnya

25 menit yang lalu
Prabowo dan Wakil PM Malaysia Bahas Kebijakan Tarif Trump hingga Gaza

35 menit yang lalu
Paus Fransiskus Dimakamkan Sabtu (26/4) di Lapangan Santo Petrus

44 menit yang lalu
Kejagung Sebut Direktur Jak TV Terima Uang Perintangan Rp478 Juta
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
