BANK PERKREDITAN RAKYAT tumbuh 16% di seputar Jawa Tengah

SEMARANG: Meski mengalami penurunan jumlah entitas tetapi kinerja industri bank perkreditan rakyat di wilayah Jawa Tengah terus tumbuh dengan peningkatan di atas 16% hingga November 2012. Berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran kredit bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Jawa Tengah mencapai Rp11,25 triliun pada akhir November 2012, meningkat 16,09% dari setahun sebelumnya. Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga berhasil menembus Rp10,33 triliun, meningkat 17,25% dari setahun lalu. Sebagian penyaluran kredit dibiayai oleh pinjaman dari bank lain senilai Rp1,63 triliun. Adapun total aset industri BPR di Jawa Tengah mencapai Rp14,67 triliun, meningkat 16,52% dari setahun lalu. Aset BPR di Jawa Tengah memiliki pangsa pasar 22,33% dari total industri BPR nasional. Data yang sama menunjukan terjadi penurunan jumlah entitas BPR di Jawa Tengah dalam dua bulan terakhir. Pada Oktober tercatat ada 263 BPR yang beroperasi di Jawa tengah, sementara pada bulan berikutnya tinggal 260 BPR. Arif Budiarto, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jawa Tengah, mengakui bila pertumbuhan industri agak tertekan akibat persaingan dengan bank umum serta koperasi. Koperasi di Jawa Tengah makin berkembang dalam pembiayaan mikro. Adapun bank umum semakin masuk lebih dalam ke wilayah mikro yang terkenal memiliki margin tebal. "Mereka bermain pada wilayah yang sama, yakni usaha mikro, kecil dan menengah. Jadi memang ada perebutan bisnis dengan mereka," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (2/1/2013). Di tengah persaingan yang ketat tersebut, kata dia,pertumbuhan 16%--17% sudah cukup bagus. Meski demikian asosiasi berharap kinerja masih bisa tumbuh lebih tinggi lagi. "Kami masih berharap 2012 pertumbuhan BPR bisa tembus 20%," ujarnya. Pertumbuhan BPR di Jawa Tengah masih di bawah kinerja industri BPR nasional yang mencatatkan peningkatan 20,37% dari sisi aset dan 21,48% dari sisi kredit pada akhir November.Adapun penghimpunan dana pihak ketiga secara nasional tumbuh 17,56%.  (ra)