JAKARTA: Angin puting beliung yang menerjang Yogyakarta, Jumat (8/12) kemarin mengakibatkan belasan orang luka-luka dan sedikitnya 519 rumah rusak.
Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB) melansir data sementara akibat bencana puting beliung yang menghantam 10 dusun di tiga desa Yogyakarta, Jumat kemarin.
Bencana angin puting beliung yang terjadi pukul 14.30 WIB tersebut mengakibatkan dua orang luka berat sehingga harus dirawat inap.
“Selain itu 12 orang luka ringan dan 519 rumah rusak,” ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan kepada Bisnis, Sabtu (8/12).
Lebih rinci dia menjelaskan, 101 rumah rusak berat, 122 rusak sedang dan 296 rusak ringan. Kerusakan lain 29 unit kandang ternak, 1 pos jaga, dan ratusan pohon tumbang.
“Daerah yang terparah adalah Dusun Bromonila Kecamatan Purwomartani dengan total sekitar 299 rumah rusak,” ujarnya.
Bupati Sleman telah mengeluarkan pernyataan status tanggap darurat selama 5 hari hingga 11 Desember 2012. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman juga telah mendirikan Posko tanggap darurat dan dapur umum di Dusun Bromonila. Masyarakat yang rumahnya rusak berat, untuk sementara dititipkan ke tetangga terdekat.
“BPBD Sleman, BPBD DI Yogyakarta, TNI, Polri, Tagana, PMI, SKPD terkait dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Pendataan dan pembersihan pohon tumbang masih dilakukan,” jelasnya.
Sutopo menjelaskan puting beliung tersebut terjadi sekitar 10 menit dengan kecepatan angin 60 kilometer per jam. Radius bencana puting beliung tersebut sekitar 2 kilometer.
Kejadian tersebut juga menyebabkan penerbangan di Bandara Adisucipto, Yogyakarta terganggu. Beberapa pesawat tidak bisa mendarat, seperti Merpati MZ 3450 dari Bandung, yang dialihkan menuju Bandara Juanda Surabaya.
Selain itu, Garuda Indonesia GA 210 dari Jakarta terpaksa kembali ke Soekarno-Hatta. Pesawat Lion Air JT 556 dari Jakarta terpaksa berputar di kawasan bandara selama 15 menit. (Bsi)